Bahan Bakar Alternatif dan Beragam Jenisnya

Konten dari Pengguna
31 Juli 2021 7:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PLTGC CNG Jakabaring Palembang Foto: Selfy Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PLTGC CNG Jakabaring Palembang Foto: Selfy Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bahan bakar merupakan nyawa penggerak mesin kendaraan yang biasa kita sebut dengan Bahan Bakar Minyak (BBM). Umumnya, bahan bakar yang kita gunakan dalam kendaraan bermotor adalah bensin. Namun, seiring berjalannya waktu, bahan bakar yang dihasilkan dari fosil ini lambat laun semakin menipis.
ADVERTISEMENT
Sebab, fosil yang ada di dalam bumi ini bukan tergolong suatu sumber daya yang dapat diperbarui. Maka dari itu, muncullah sebuah inovasi yang disebut dengan bahan bakar alternatif. Bahan bakar alternatif adalah bahan atau zat yang bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar konvensional, seperti bahan bakar fosil.
Bahan bakar ini nantinya berfungsi untuk menggantikan bahan bakar fosil. Tak hanya itu, beberapa bahan bakar alternatif ini memiliki keunggulan tersendiri daripada bensin yaitu menghasilkan emisi atau gas rumah kecil yang lebih kecil sehingga ramah lingkungan.
Ini adalah salah satu terobosan agar bahan bakar utama tidak cepat habis. Dikutip dari situs resmi Daihatsu Indonesia, inilah jenis-jenis bahan bakar alternatif yang bisa menggantikan bensin untuk kendaraan kita.
ADVERTISEMENT

Jenis-Jenis Bahan Bakar Alternatif

1. Compressed Natural Gas (CNG)
Salah satu jenis bahan bakar alternatif pengganti bensin adalah Compressed Natural Gas (CNG). Pada dasarnya, gas ini dibentuk dari metana yang telah disimpan dengan tekanan sangat tinggi.
CNG diklaim sangat cocok untuk bahan bakar pengganti karena pembakaran yang dihasilkan lebih bersih. Kemudian, gas ini juga lebih aman untuk diangkut dan ditangani.
Tak hanya itu, CNG juga bisa dibuat untuk membantu meningkatkan masa pakai oli pelumas mesin kendaraan karena lebih mudah bercampur dengan udara.
Yang tak kalah hebat, CNG pun dapat menghasilkan karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida, dan partikulat yang rendah. Namun, gas tersebut membutuhkan ruang yang lebih besar dibandingkan tangki biasanya.
ADVERTISEMENT
2. Ethanol
Selanjutnya yaitu ada bahan bakar alternatif ethanol. Dari sebutannya, ethanol ini memang merupakan salah satu dari jenis alkohol yang sama dalam minuman beralkohol. Namun, bedanya ethanol sudah diproses yang dicampur dengan bensin.
Sayangnya, ethanol murni tidak dapat digunakan untuk mobil penumpang melainkan digunakan untuk truk, motor, mesin pertanian, dan moped.
Ethanol ini energinya berasal dari proses fermentasi gula secara alami yang terjadi pada tanaman menggunakan ragi dengan distilasi dan pengeringan. Karena bensin campuran etanol mampu mengoksidasi bahan bakar, sehingga membuatnya membakar lebih banyak, efektif, dan mengurangi emisi. Jika emisi ini dapat diminimalisir, tentu pencemaran lingkungan tidak akan terjadi.
3. Synthetic Gasoline
Tumpukan sampah ditumpuk di ruang penampungan yang akan dimasukan ke dalam tungku pembakaran di Gasification Power Plant TPA Benowo, Surabaya, Jawa Timur. Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
Sebenarnya Synthetic gasoline atau bahan bakar sintetis sudah diproduksi sejak 100 tahun yang lalu atau lebih tepatnya pada tahun 1919. Bahan bakar alternatif ini juga pernah digunakan untuk mesin perang pada waktu Perang Dunia II. Keistimewaan dari bahan bakar ini adalah terbuat dari suhu gas karbon dioksida lalu dikonversi menjadi bahan bakar cair melalui proses kelistrikan.
ADVERTISEMENT
Ketika pembuatannya menggunakan listrik dari sumber terbaru, tentu prospeknya akan sangat menjanjikan. Meski teknologi ini sudah mulai digunakan untuk membuat bensin dan diesel, akan tetapi hanya dapat menghasilkan bahan bakar dalam jumlah yang sedikit. Hasilnya pun tidak sepadan dengan prosesnya yang sangat panjang dan mengeluarkan biaya yang cukup tinggi.
4. Biomass Methane
Selain bahan bakar sintetis, Biomass methane bisa menjadi bahan bakar pengganti yang dapat ditemukan di sekitar sumber minyak bumi. Bahan bakar ini bisa juga didapatkan dari fermentasi biomassa seperti pengolahan limbah makanan, sampah, lumpur limbah, dan bubuk kopi atau teh.
Namun, kuantitas metana yang dihasilkan tidak cukup besar, maka dari itu penggunaannya hanya sebagai bahan bakar heater rumahan.
ADVERTISEMENT
5. Hydrogen
Ternyata, ditemukan bahwa mobil dapat berjalan menggunakan bantuan hidrogen. Hidrogen termasuk dalam elemen kimia yang sangat mudah terbakar. Terlebih lagi, jika pembakarannya menerapkan mesin pembakaran internal.
Jika bahan bakar alternatif tersebut dicampur dengan udara, makan akan menghasilkan pembakaran yang lebih baik dan mampu meningkatkan efisiensi mesin.
Zaman sekarang, energi bahan bakar alternatif sangat dibutuhkan untuk mengganti bahan bakar konvensional. Karena sumber energi konvensional berasal dari fosil yang lama-kelamaan akan habis dan bisa menyebabkan kerusakan pada lingkungan.
(FOV)