Bahan Bakar Motor 2 Tak yang Cocok Digunakan, Ini Penjelasannya

Ilustrasi bahan bakar motor 2 tak. Foto: Unsplash

Penggunaan bahan bakar yang tepat perlu diperhatikan oleh setiap pengguna motor. Dengan memakai bahan bakar yang cocok, hal ini tentu dapat menjaga performa motor tetap optimal.

Dalam menentukan jenis BBM yang akan digunakan, dapat disesuaikan dengan spesifikasi mesin motor. Setiap motor dengan kompresi mesin tertentu harus menggunakan BBM sesuai dengan tingkat RON yang direkomendasikan.

Lantas bahan bakar apa yang digunakan pada motor 2 tak? Simak penjabaran informasi di bawah ini untuk mengetahui jawabannya.

Jenis Bahan Bakar Motor 2 Tak yang Digunakan

Ilustrasi bahan bakar motor 2 tak. Foto: Shutterstock

Bagi pengguna motor 2 tak tentu ingin tahu jenis bahan bakar apa yang cocok dipakai. Mengenai motor 2 tak sendiri merupakan motor yang memerlukan dua langkah torak untuk memperoleh satu siklus kerja di ruang pembakaran.

Supaya performanya tetap maksimal, bahan bakar yang dipilih harus sesuai dengan nilai oktan atau RON (Research Octane Number) yang direkomendasikan berdasarkan rasio kompresi mesin.

Angka oktan umumnya digunakan untuk membedakan jenis bensin. Semakin tinggi nilai oktannya, maka BBM lebih lambat terbakar, sehingga tidak meninggalkan residu pada mesin yang bisa mengganggu kinerja mesin.

Bahan bakar beroktan tinggi cocok digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi. Begitu juga sebaliknya.

Sementara itu, motor 2 tak memiliki rasio kompresi mesin yang tidak terlalu tinggi, sehingga dapat menggunakan bahan bakar bensin RON 90.

Adapun pilihan BBM dengan nilai oktan 90 yang tersedia di Indonesia adalah Pertalite dari Pertamina. Pertalite dirancang untuk kendaraan yang memiliki kompresi mesin 10:1.

Lebih lanjut lagi, jenis BBM ini cocok digunakan untuk kendaraan roda dua hingga kendaraan multi purpose vehicle ukuran menengah.

Dalam buku Hiswana Migas Mengalirkan Energi Membangun Negeri (2019) karya Eri Purnomohadi, jenis BBM Pertalite berwarna hijau terang yang dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang minyak, EcoSAVE.

Penambahan Zat aditif EcoSAVE ini bertujuan untuk membuat mesin agar menjadi bertambah halus, bersih, dan irit. Dengan adanya informasi ini, pemilik motor 2 tak diharapkan dapat menggunakan bahan bakar sesuai dengan rasio kompresi mesin.

Mengutip dari laman BP Indonesia, pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin motor, dapat menyebabkan sejumlah masalah seperti ruang pembakaran cepat kotor, timbulnya kerak dan residu yang mampu memperpendek umur busi.

Baca Juga: Perbedaan Mesin Motor 4 Tak dan 2 Tak, dari Prinsip Kerja hingga Perawatan

(SA)