Bore Up: Pengertian dan Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Konten dari Pengguna
11 Oktober 2021 14:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Modifikasi mobil Galant Eterna menjadi Lamborghini oleh Arjo Purwanto. Foto: Arjo Purwanto
zoom-in-whitePerbesar
Modifikasi mobil Galant Eterna menjadi Lamborghini oleh Arjo Purwanto. Foto: Arjo Purwanto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Modifikasi tidak hanya dilakukan pada penampilan luar kendaraan saja, melainkan juga mesin. Biasanya, modifikasi pada mesin digunakan untuk menambah kecepatan atau daya serta lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam istilah modifikasi kendaraan bermotor, ada yang disebut dengan bore up. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan modifikasi dalam menaikkan kapasitas silinder motor. Apabila Anda adalah orang baru dalam modifikasi motor harus tahu istilah ini. Jadi, simak berikut ini penjelasan apa itu bore up.

Pengertian Bore Up

Dikutip dari situs resmi Suzuki Indonesia, Bore up adalah modifikasi yang dilakukan untuk meningkatkan diameter piston bawaan dari pabrikan. Nantinya piston akan memiliki ukuran yang lebih besar. Sebagai contoh sebuah kendaraan roda dua yang memiliki piston dengan diameter 51 mm.
Bore up dilakukan karena dengan ukuran 51 mm, piston dianggak kurang bertenaga. Ubahan piston biasanya mencapai diameter 53 mm. Bore up mengakibatkan perubahan cc kendaraan. Dikutip dari Suzuki Indonesia, kendaraan yang tadinya 150 cc akan berubah menjadi 220 cc. Bisa juga pada kendaraan 200 cc menjadi 300 cc. Peningkatan ini tergantung pada keinginan pemilik kendaraan.
ADVERTISEMENT
Proses Bore Up
Bore up mesin motor lawas Foto: Dok. Bangkit Jaya Putra
Pada saat proses bore up yang mana mengubah diameter piston, diperlukan beberapa bagian. Namun, ketika Anda melakukan bore up, nantinya tidak dapat dikembalikan seperti bentuk semula seperti dari pabrikan.
Proses bore up memiliki teknik khusus yang harus dilakukan oleh tenaga ahli dan memerlukan waktu yang cukup lama. Bore up mesin nantinya akan melalui proses bubut, menyesuaikan kompresi piston, hingga penyetelan jalur oli dan karburator.
Setelah melakukan bore up, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya :
1. Rasio kompresi
Beberapa bengkel menawarkan paket bore up tanpa memperhatikan rasio kompresi. Hal ini yang wajib diperhatikan, karena rasio kompresi adalah perbandingan dari volume total yang dibagi dengan volume ruang bakar.
ADVERTISEMENT
Volume total sendiri yaitu volume ruang bakar ditambah volume silinder. Sebagai contoh rasio kompresi kendaraan awal adalah 10:1. Kemudian setelah di bore up mesin berubah menjadi 150cc.
Artinya rasio berubah menjadi 16:1 yang sangat tinggi. Rasio yang terlalu tinggi ini harus diseimbangkan dengan membesarkan ruang bakar. Dengan begitu kompresi akan turun.
2. Kualitas filter udara
Saat melakukan bore up, ukuran dan kualitas filter udara juga harus diganti. Sebab, setelah di bore up otomatis kapasitas silinder akan membesar. Jadi dibutuhkan pasokan udara ke dalam ruang bakar yang lebih banyak.
Filter udara perannya yaitu untuk menyaring udara yang masuk ke ruang bakar sehingga tak bisa lagi menggunakan ukuran standar. Perlu menggantinya dengan filter udara yang sesuai dengan kebutuhan pasokan udara.
ADVERTISEMENT
3. Kualitas pelumas mesin
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan setelah bore up adalah penggunaan pelumas. Anda harus menggunakan jenis pelumas dengan kualitas yang baik. Tak hanya itu, pengecekan pelumas harus dilakukan lebih sering untuk tahu berapa jumlah pemakaiannya.
4. Jenis bahan bakar
Jika tenaga motor bertambah, otomatis bahan bakar yang terbakar akan lebih besar. Suplai bahan bakar jadi lebih banyak. Jadi jangan heran jika Anda akan membeli bahan bakar lebih sering daripada sebelumnya.
Apabila Anda melakukan bore up maka keempat hal ini harus diperhatikan dan perhatikan paket bore up yang ditawarkan. Tanyakan kepada bengkel atau teknisi bagaimana rasio kompresi agar motor tidak mendapat kerugian yang banyak.
(FOV)