Cara Kerja Kopling Hidrolis Beserta Fungsinya

Konten dari Pengguna
27 Juli 2021 21:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Model pedal pada Toyota Kijang generasi kedua Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Model pedal pada Toyota Kijang generasi kedua Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kopling menjadi salah satu komponen penggerak pada mobil yang sangat penting. Sistem kopling pada mobil berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan mesin.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari situs resmi Suzuki Indonesia, kopling adalah salah satu komponen mobil yang berfungsi sebagai penghubung antara roda gigi transmisi dengan poros engkol dengan tujuan agar roda belakang bisa bergerak. Fungsinya adalah menciptakan perubahan tingkat kecepatan dari mesin sesuai dengan kebutuhan pengendara.
Kopling juga memiliki fungsi lain pada kendaraan mobil, yaitu:
Dari penjelasan fungsi kopling mobil di atas, kopling tentunya memiliki beberapa jenis dan cara kerja yang sistematis dalam kinerjanya. Salah satu jenis kopling mobil yaitu sistem hidrolis.
ADVERTISEMENT
Kopling hidrolis adalah sistem kopling yang memanfaatkan zat cair seperti minyak yang berfungsi untuk memindahkan daya dari piston ke master rem. Cara kerja dari kopling jenis ini mirip dengan rem cakram. Pada rem cakram, minyak rem dan piston dimanfaatkan agar bisa mendorong kampas rem.
Jadi, pengendara tidak membutuhkan banyak tenaga yang dikeluarkan saat menginjaknya.Cara kerja kopling hidrolis akan dimulai saat Anda menarik handle kopling. Maka position master akan tertekan dan minyak disalurkan ke selang.
Minyak ini akan menuju ke piston bawah dan tuas pembebas atau stut kopling dan nantinya akan terdorong. Di dalam stut kopling biasanya memiliki komponen tambahan yang isinya adalah piston dan mampu mendorong stut kopling.
Ilustrasi kopling hidrolik (Foto: suzuki.co.id)

Berikut cara kerja kopling hidrolis pada mobil

1. Pedal Kopling Hidrolis
ADVERTISEMENT
Cara kerja dari kopling sistem hidrolis mengandalkan tekanan hidrolis dari minyak. Pedal kopling berfungsi untuk menekan minyak yang sudah ada dalam master silinder. Selanjutnya minyak akan dibawa ke arah silinder kopling.
Tekanan akan berlanjut mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan yang bekerja untuk menekan pegas diafragma. Prosesnya akan membuat kopling bisa memutuskan hubungan antara mesin dan juga sistem pemindah tenaga.
Ketika pedal kopling dilepas akan menimbulkan pedal ke posisi awal karena pegas pengembali. Sedangkan plunger master silinder akan kembali karena pegas plunger terdapat dalam master silinder.
Karena sudah tidak ada tekanan, maka plunger dan tuas pembebas akan kembali ke posisi awalnya oleh pegas pengembali dan pegas diagrama.
2. Master Silinder Kopling Hidrolis
ADVERTISEMENT
Komponen ini bertugas untuk menampung minyak hidrolis pada master kopling hidrolis yang terpisah dan dihubungkan dengan pipa elastis. Minyak hidrolis akan mengalir melewati saluran penghubung dari reservoir ke arah master silinder.
Ketika handel kopling diinjak maka tenaganya berpindah ke push rod dan mendorong plunger untuk bergerak ke arah kiri. Adanya gerakan tersebut akan bekerja untuk melawan return spring dan menekan minyak hidrolis keluar dalam master silinder.
Minyak akan keluar melalui ujung yang ada di sebelah kiri master silinder dan masuk ke pipa penghubung sehingga dapat menuju ke silinder kopling. Penting sekali untuk menjaga volume dari minyak hidrolis, jika kurang harus ditambahkan kembali.
Kuantitas dari minyak akan tetap terjaga dengan cara mencoba plunger yang sedang mengarah ke kanan saat kopling dilepas. Sehingga minyak reservoir ini akan masuk ke sistem katup check.
ADVERTISEMENT
3. Silinder Kopling Hidrolik
Sedangkan untuk silinder kopling hidrolik memiliki fungsi agar mengeluarkan udara dalam sistem hidrolis. Udara akan membuat sistem kerja hidrolis terganggu sehingga harus dikeluarkan.
Apabila udara dalam sistem hidrolik berlebihan maka penekanan tidak akan membuat piston silinder bergerak. Selain itu udara juga akan membuat komponen lebih mudah berkarat karena oksidasi.
Silinder kopling juga dilengkapi dengan karat penutup elastis yang tujuannya untuk mengatasi kotoran agar tidak masuk. Posisi karet ini berada di bawah kendaraan di mana resiko kotoran masuk sangat tinggi.
(FOV)