Konten dari Pengguna

Fungsi CDI dan Cara Kerjanya pada Motor

7 September 2021 7:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi CDI (Foto: Suzuki)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi CDI (Foto: Suzuki)
ADVERTISEMENT
CDI atau disingkat dari Capacitor Discharge Ignition adalah komponen yang penting dalam sistem pengapian kendaraan. Fungsi CDI harus dipastikan dapat bekerja dengan baik supaya kendaraan bisa menyala.
ADVERTISEMENT
Semua pengendara sepeda motor harus tahu bagaimana sistem pengapian yang bekerja pada kendaraannya. Agar jika terjadi kerusakan, langsung tahu bagian mana yang seharusnya diperbaiki.
Kenali pengertian, fungsi sampai cara kerja dan apa saja komponen sistem pengapian CDI yang ada.
Contoh CDI Suzuki Shogun "kebo" (Foto: Dok. TNR Otomotif/YouTube)

Pengertian dan Fungsi CDI

Dikutip dari laman resmi Suzuki Indonesia, CDI menjadi komponen vital dalam sistem pengapian kendaraan bermotor roda dua. Secara umum, pembakaran sempurna pada motor bisa terjadi apabila percikan api yang dihasilkan oleh busi terintegrasi melalui CDI terlebih dahulu.
Apabila dilihat dari bentuk fisiknya, bentuknya simpel dan tepat digunakan pada mesin sepeda motor yang ruangnya tidak luas. Pengertian dari CDI sendiri adalah rangkaian sistem pengapian di mesin, baik itu motor maupun mobil.
ADVERTISEMENT
Arus listrik tegangan tinggi akan dialirkan dan menciptakan induksi dalam sebuah ignition coil. CDI akan bekerja untuk mengatur kapan waktunya percikan api dari busi bisa digunakan pada bahan bakar yang telah dipadatkan piston.
Fungsi CDI motor besar pengaruhnya pada sistem pengapian mesin motor dan mempengaruhi performanya. Karena pengapian yang diciptakan mampu membakar bahan bakar dengan baik, maka panas yang dihasilkan oleh mesin akan maksimal.
Panas yang dihasilkan oleh mesin akan membuat kinerja motor jadi optimal. Karena pembakaran yang terjadi akan menciptakan perubahan kimia menjadi panas yang diubah lagi menjadi energi gerak pada motor.
Jadi fungsi CDI bukan hanya untuk menyalakan kendaraan saja, tetapi juga untuk menjaga gerak atau laju motor. Jenis CDI yang tepat dipasang pada motor akan mempengaruhi laju motor sehingga harus menggunakan komponen yang berkualitas.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Cara Kerja CDI?

Setelah mengetahui pengertian dan fungsi CDI pada motor, tentu saja cara kerja dari komponen ini tidak bisa diabaikan. Sistemnya sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu sederhana dan modern.
Untuk versi modernnya, CDI lebih awet karena tidak ada komponen platina melainkan pulse igniter. Fungsinya adalah mengirim sinyal PWM sesuai dengan waktu mesin digunakan.
Sedangkan versi sederhana adalah memanfaatkan platina. Platina berfungsi untuk pengalir arus pada kapasitor. CDI tidak akan bekerja sebelum kontak motor diubah menjadi On. Mulai dari langkah ini, maka akan tercipta aliran arus baterai CDI.
Arus tersebut akan melewati konverter dan meningkatkan tegangan baterai sampai 300 volt. Sampai pada tahapan ini, mesin masih belum menyala dan arus tertahan pada kapasitor. Namun ketika mesin menyala, maka sinyal akan dikirimkan ke PWM dari pick up coil.
ADVERTISEMENT
Sinyal yang dikirimkan sesuai dengan RPM mesin dan muncul pulse tertentu yang dikirimkan ke SCR. Dari SCR inilah arus kapasitor akan dialihkan. Ketika rangkaian baterai terputus, maka kapasitor langsung terhubung ke ignition coil.
Otomatis muncul magnet pada kumparan primer yang besar, di mana kemagnetan akan menciptakan induksi kumparan sekunder dan tegangan bisa jadi 7 kali lebih besar. Output tersebut yang menjadi penyebab busi menciptakan percikan api.
Baru dari percikan api tersebutlah, pembakaran bahan bakar kendaraan bisa terjadi dan mesin akan langsung menyala.
(HDZ)