Konten dari Pengguna

Fungsi Per CVT pada Motor Matik dan Ciri Kerusakannya

6 Oktober 2022 10:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fungsi per CVT pada motor matik. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fungsi per CVT pada motor matik. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab mudahnya mengendarai motor matik adalah sistem yang dianutnya, yakni CVT (Continuously Variable Transmission). Nah, dalam sistem tersebut terdapat satu komponen yang memiliki fungsi krusial yaitu per atau pegas CVT. Lantas, apa fungsi per CVT pada motor matik?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Federal Oil, pegas atau per CVT merupakan komponen berukuran besar yang terletak di puli belakang pada komponen CVT. Fungsi utama dari komponen ini adalah mengatur perbandingan gigi.
Secara garis besar per CVT dapat mengatur tingkat kerenggangan dari puli belakang atau sliding sheave. Puli pada bagian belakang ini akan merenggang sejalan dengan bertambahnya putaran dari mesin.
Tingkat kekerasan dari per ini akan mengatur seberapa dalam sabuk akan mengitari sliding sheave. Jika semakin dalam, maka kecepatan motor akan bertambah. Mekanisme per CVT ini dapat bekerja dengan optimal berkat gaya sentrifugal dari tarikan sabuk CVT.
Apabila putaran mesin mulai berkurang, maka per akan merenggang dan menekan sliding sheave menjadi lebih sempit, sehingga sabuk CVT akan mengitari sisi sliding sheave yang tinggi. Hal ini sama saja dengan perpindahan gigi menjadi lebih rendah pada motor non-matic.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui fungsi dan mekanisme per CVT, kini Anda tahu seberapa penting komponen ini dalam kendaraan. Maka dari itu, Anda juga perlu mengenali ciri kerusakan dari per CVT, berikut informasinya

Ciri Kerusakan Per CVT

Ilustrasi fungsi per CVT pada motor matik. Foto: Sena Pratama/kumparan
Dikutip dari laman Suzuki, per CVT yang terus-menerus bekerja untuk mendorong puli dapat membuat komponen ini lama-kelamaan mengalami kerusakan. Tentunya hal ini dapat membuat kenyamanan serta keselamatan berkendara Anda terganggu. Maka dari itu, berikut ciri kerusakan per CVT yang bisa Anda identifikasi:

1. Akselerasi Motor Mulai Tersendat

Jika motor tiba-tiba sering tersendat bahkan pada putaran mesin rendah, Anda bisa curiga kalau hal ini merupakan gejala awal kerusakan pada per CVT. Umumnya ini bisa terjadi karena area kontak mangkuk dengan kampas kopling tidak rata yang membuat daya cengkraman kampas kopling tidak optimal.
ADVERTISEMENT

2. Roller Mengalami Kerusakan

Salah satu penyebab yang paling umum terjadi ketika per CVT rusak adalah tidak mengganti roller. Nyatanya, roller memiliki fungsi yang cukup krusial yakni memberikan tekanan pada rumah roller atau puli yang dapat membuat puli bergerak.
Agar per CVT tidak rusak, Anda disarankan untuk mengganti roller setiap jarak tempuh 20.000 Km atau 24.000 Km. Hal ini dikarenakan roller yang sudah tidak optimal membuat getaran yang lebih keras pada motor.

3. Rumah Roller Penyok

Rumah roller yang rusak dapat membuat pembatas antar roller akan terus-menerus tergerus. Roller yang tadinya mampu menekan puli kini hanya berputar menggeru pada jalur roller karena roller tidak dapat terlempar lebih jauh.

4. V-Belt Mengeras

Layaknya komponen otomotif yang terbuat dari bahan karet lainnya, V-Belt juga memiliki masa pakai yang perlu diganti. Hal ini dikarenakan V-Belt berputar dengan cepat sehingga menghasilkan suhu yang cukup tinggi hingga mulai mengeras.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa Anda identifikasi dengan munculnya retakan pada komponennya yang lama-kelamaan bisa putus. Tidak hanya itu, V-Belt yang bermasalah dapat ditandai dengan munculnya suara berisik dari CVT.
Demikianlah informasi seputar fungsi per CVT dan ciri kerusakannya. Bagi Anda yang ingin melakukan perbaikan per CVT, pastikan Anda melakukannya pada bengkel resmi pabrikan. Hal ini bertujuan agar Anda mendapatkan suku cadang yang orisinil.
(AA)