Ganti Oli Mobil Berapa Km? Kenali Dulu Faktor-faktornya

Konten dari Pengguna
25 Mei 2021 9:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengganti oli mobil. (Foto: Muhammad Ikbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengganti oli mobil. (Foto: Muhammad Ikbal/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang masih belum memahami kapan waktu ideal untuk mengganti oli mobil. Biasanya, urusan ganti oli mobil bergantung kepada kilometer yang sudah dilalui mobil sesuai rekomendasi dari bengkel.
ADVERTISEMENT
Namun, mengira-ngira ganti oli dari berapa kilometernya bisa jadi kurang akurat. Ini karena pemakaian mobil setiap orang pasti berbeda-beda.
Dikutip dari kumparanOTO, ada cara yang lebih tepat untuk mengecek kualitas oli mobil.

Faktor Ganti Oli Mobil

Menurut Jr. Technical Specialist Rotating Equipment and Gas Engine Pertamina Lubricants, Nurudin, cara termudah mengecek oli mobil sudah harus diganti atau tidak adalah dengan melihat dipstick oli nya.
“Bisa cek dipstick olinya, lalu lihat warna dan teksturnya bagaimana,” kata Nurudin.
Jika Anda ingin mengecek dipstick, ada cara yang benar agar mendapatkan gambaran kualitas olinya. Berikut ini adalah caranya:
ADVERTISEMENT
Jika sudah mencabut dipstick dengan benar, lanjut Nurudin, ada 3 indikator untuk menentukan kualitas oli masih bagus atau tidak. Berikut ini adalah ketiganya:
Warna Oli
Indikator pertama adalah memperhatikan warna olinya. Kondisi oli yang bagus akan berwarna kuning bersih atau kuning kecoklatan.
“Kalau sudah berwarna coklat gelap atau bahkan hitam, oli sudah sangat tidak layak dan harus diganti,” jelas Nurudin.
Indikator warna oli mesin. (Foto: dok. pertamina)
Bila warnanya putih, Anda sebaiknya waspada karena itu merupakan kondisi yang berbahaya. Itu karena oli mesin sudah bercampur dengan air yang masuk ke mesin.
“Jika warna oli putih, jangan menyalakan mesin mobil. Segera panggil teknisi untuk menguras oli dan mengecek kondisi mesinnya,” ujar Nurudin.
Lain halnya dengan mobil bermesin bensin, wara hitam pekat pada oli mobil diesel justru menandakan kondisinya masih sangat layak. Lalu bagaimana cara mengetahui kondisi kualitas oli?
ADVERTISEMENT
Anda bisa meneteskan oli yang menempel pada dipstick ke selembar kertas hvs putih. “Teteskan ke satu titik lingkaran saja, lalu diamkan sekitar 12 jam,” terang Nurudin.
Setelah 12 jam, tetesan oli pada kertas hvs akan menyebar ke samping. Jika kondisinya masih baik, oli yang menyebar itu akan melarutkan kotoran (jelaga) ke manapun alirannya.
Apabila kotoran hitamnya tertinggal di tengah, daya larut oli mobil artinya sudah berkurang. Jika demikian, Anda harus segera mengganti olinya.
Indikator warna oli pada mobil diesel. (Foto: dok. Pertamina)
Gumpalan pada Oli
Ketika mencabut dipstick oli, Anda bisa memperhatikan jika ada gumpalan yang terbawa dengan oli. Gumpalan atau kerak yang Anda temukan menandakan oli mobil sudah harus diganti.
“Jika setelah 2 sampai 3 kali pengecekan masih ada gumpalan, maka sebaiknya segera mengganti oli tersebut ke bengkel,” tutur Nurudin.
ADVERTISEMENT
Kalau Anda kesulitan memperhatikan adanya gumpalan, Anda bisa merasakannya dengan memegang dengan jari.
Saat Anda menyentuh olinya, akan terasa gram-gram yang mengganggu. Itulah gumpalan-gumpalan atau kerak kotoran yang ada pada olinya.
Bau Oli
Ketiga, Anda bisa coba mencium bau oli pada dipstick. Jika Anda merasakan bau BBM yang sangat pekat seperti bau gosong terbakar, segera lakukan penggantian oli mobil.
Ilustrasi dipstick oli mobil. (Foto: dok. Istimewa)
“Kalau ada bau seperti itu, segera ganti oli atau cek ke bengkel untuk mengetahui penyebabnya,” ungkap Nurudin.
Nah, itulah ketiga indikator yang tepat untuk mengetahui kapan harus ganti oli mobil. Nurudin menambahkan, pemilik mobil sebaiknya menghindari keterlambatan ganti oli agar kondisinya tetap terawat. (RAS)