Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ganti Oli Mobil Idealnya Berapa Kilometer?
7 Mei 2021 22:24 WIB
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun banyak yang keliru bahwa sebetulnya kita harus mengganti oli mobil kita setiap bulannya. Tetapi tidak hanya itu, dikutip dari KumparanOTO, Salah satu acuan perawatan mobil berupa ganti oli mesin umumnya berdasarkan kilometer atau periode waktu tertentu.
Waktu Ganti Oli Mobil
Bagi mobil yang rutin dipakai harian, anjurannya melakukan penggantian oli setiap 5 ribu km.
Sementara untuk mobil yang jarang dipakai, penggantian oli bisa dilakukan setiap 10 ribu km atau maksimal 6 bulan sekali.
"Sekarang Toyota menyarankan setiap 6 bulan atau 10 ribu km, bisa seperti itu (setiap 5 ribu km) untuk mobil yang intensitas penggunaannya tinggi," jelas, Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada KumparanOTO.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana jika mobil lama tidak dipakai dan tidak pernah dipanaskan hingga 1 tahun atau lebih?
Pemilik bengkel Engine Block Autoworks (EBA), Hadi Taruna mengatakan, sebaiknya pemilik mobil melakukan penggantian oli terlebih dahulu, sebelum menjalankan kembali mobilnya.
"Sebaiknya begitu (ganti oli) sekalian filter olinya juga, karena maksimal penggantian oli itu kan di 10 ribu km atau 6 bulan. Kalau sampai bertahun-tahun diam, risiko ada penurunan kualitas dari si oli mesinnya," papar Hadi kepada kumparanOTO
Oli mesin, dikatakan Hadi, sebenarnya tidak bisa basi selama masih dalam botol yang tertutup rapat dan tidak disimpan di bawah sinar matahari langsung atau tempat lembab. Akan tetapi, khusus oli yang lama tersimpan di ruang mesin, dikhawatirkan bisa terjadi pengendapan.
ADVERTISEMENT
"Oli mesin ini kan isinya juga ada zat aditif, kalau didiamkan lama di ruang mesin dan tidak dipanaskan, dia bisa mengendap dan menjadi sulfur. Kualitas kandungan di dalamnya juga bisa berubah meskipun mungkin tidak banyak," tutur Hadi.
Dampak jika kualitas oli sudah menurun, akselerasi mobil menjadi terasa berat dan bisa saja merembet ke komponen di dalam blok mesin jadi rusak, akibat pelumasan yang kurang saat terjadinya gesekan.
(HDZ)