Ini Gejala Komstir Motor yang Bermasalah

Ilustrasi setang motor. (Foto: Alfons Yoshio/kumparan)

Komstir atau steering head adalah komponen pada setang sepeda motor termasuk pada motor matik, yang memengaruhi aspek kenyamanan dan keselamatan saat berkendara.

Jika komponen ini bermasalah, maka bisa membuat kenyamanan mengendarai sepeda motor terganggu.

Sayangnya sebagian pengendara motor tidak mengetahui komponen ini dan apa ciri-ciri komstir yang rusak, sehingga jika melakukan pengecekan sepeda motor hanya berfokus pada komponen lain.

Oleh karena itu, berikut ini adalah gejala komstir bermasalah yang anda bisa rasakan.

Gejala Komstir Motor Rusak

Dikutip dari KumparanOTO, ciri-ciri komstir yang rusak adalah setang motor terasa goyang dan sulit digerakan.

Ciri-ciri selanjutnya adalah saat mengerem mendadak atau melibas polisi tidur, setang akan berbunyi "tak tak" yang cukup mengganggu.

Menurut Susanto, Kepala Bengkel AHASS Honda Beji, Depok kepada KumparanOTO, kerusakan komstir kerap disebabkan perilaku berkendara yang kasar saat menerabas jalan berlubang atau polisi tidur.

"Penyebab komstir aus itu biasanya karena ada polisi tidur dan jalanan ancur langsung libas aja. Jadi tegangan di setang lebih besar, belum lagi kalo suspensinya keras bermasalah juga,". "Nah kalau bunyi itu biasanya karena komponen besi-besi bulat atau mangkuknya aus terus kendor, Jadi bunyi kalau ngerem atau melibas jalanan yang ngga rata," ujar Susanto

Untuk perbaikannya sendiri, biasanya pihak bengkel akan mengecek kondisi komstir dan menyetel sehingga mangkuk dan bola-bola besinya tepat pada posisinya.

Selain itu, pemberikan pelumas juga diperlukan agar gesekan mangkuk dan bola besi lebih halus saat setang digerakkan

"Kalau pelumasnya kering kan jadi besi sama besi gesekan, lama-lama bola besinya aus, bisa jadi pelurunya yang habis atau rumahnya (mangkuk)," ujar Susanto kepada KumparanOTO.

Dan untuk penggantiannya sendiri, komponen komstir sendiri dilakukan satus set sekaligus. Khusus untuk motor matik, harga komstir berkisar Rp 93 ribu, sementara pelumasnya dibanderol Rp 12 ribu.

(HDZ)