Konten dari Pengguna

Jembatan yang Menghubungkan Surabaya dan Madura beserta Sejarahnya

3 Agustus 2022 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jembatan Suramadu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Suramadu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura adalah Jembatan Suramadu. Jembatan ini telah menjadi salah satu ikon wisata bagi masyarakat yang berkunjung ke Surabaya maupun Madura. Berikut ulasan sejarahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jembatan merupakan bangunan pelengkap jalan yang memiliki fungsi sebagai penghubung dua ujung jalan yang terputus oleh saluran, sungai, lembah, selat atau laut, jalan raya, dan kereta api.
Nah, salah satu jalan yang menghubungkan wilayah Surabaya dan Madura adalah jembatan Suramadu. Bagi Anda yang ingin mengetahui sejarah di balik pembangunan jembatan ini, berikut ulasannya.

Sejarah Jembatan Suramadu

Sejumlah kendaraan melintasi Jembatan Suramadu. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Seperti yang sudah disebutkan di atas, jembatan Suramadu merupakan jembatan nasional yang menjadi titik penghubung wilayah Surabaya dan Pulau Madura. Nama “Suramadu” sendiri merupakan singkatan dari (Sur)abaya dan (Madu)ra.
Dikutip dari laman resminya, Jembatan Suramadu memiliki panjang kurang lebih 5.438 m yang terdiri dari tiga bagian, yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Dengan panjang tersebut, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Pembangunan jembatan ini sudah dilakukan sejak 20 Agustus 2003 saat masa jabatan Presiden Megawati Soekarnoputri. Namun peresmian jembatan ini dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009.
Dikutip dari laman Daihatsu, pembangunan jembatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan di Pulau Madura. Hal ini dikarenakan Madura saat itu cukup tertinggal dalam bidang infrastruktur maupun ekonomi jika dibandingkan dengan kawasan lain di Jawa Timur.
Namun ternyata, ide pembangunan jembatan ini sudah ada sejak masa kepresidenan Soekarno pada tahun 1960-an. Ide ini dicetuskan oleh Prof. Dr. Sedyotomo yang saat itu merupakan salah satu tokoh insinyur sipil. Setelah merancang desain uji cobanya, akhirnya ide tersebut tersampaikan ke Presiden Soeharto dan mendapat persetujuan.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Presiden Soeharto menunjuk BJ Habibie yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi untuk meneruskan ide pembangunan jembatan Suramadu. Riset tersebut memakan waktu yang cukup lama, sebab banyak aspek yang perlu diperhatikan mulai dari ekonomi hingga dampak kepada masyarakat.
Saat tim proyek pembangunan sudah terbentuk, akhirnya pembangunan tersebut tidak dapat terlaksana akibat krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997-1998. Namun pada awal tahun 2000an, pemerintah Provinsi Jawa Timur menuntut agar pembangunan jembatan tersebut kembali berjalan.
Setelah melalui proses penyuratan, akhirnya pada tahun 2003 pemerintah pusat menerbitkan keputusan presiden yang menyatakan bahwa pembangunan akan kembali dilanjutkan. Awal pembangunan ini diresmikan langsung oleh Presiden Megawati dalam acara Start Up Ceremony Main Span Project of Suramadu Bridge.
ADVERTISEMENT
Setelah proses pembangunannya berhasil terselesaikan pada tahun 2010, jembatan ini menjadi salah satu akses utama bagi masyarakat. Seiring berjalannya waktu, Jembatan Suramadu telah menjadi salah satu destinasi wisata bagi mereka yang berkunjung ke Surabaya maupun Madura.
(AA)