Kapan Harus Ganti Ban Mobil? Ini Tanda-tandanya

Konten dari Pengguna
4 April 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ban mobil. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ban mobil. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ban mobil merupakan salah satu komponen penting yang dapat menentukan kenyamanan berkendara. Oleh karena itu, penting untuk mengganti ban mobil secara rutin. Lantas, kapan harus ganti ban mobil?
ADVERTISEMENT
Merujuk situs Nerdwallet, ban mobil normalnya perlu diganti setiap 5-6 tahun sekali. Namun, apabila telah mengalami penipisan dan menunjukkan tanda-tanda kerusakan lebih awal, disarankan untuk segera diganti.
Adapun standar kedalaman ban mobil yang masih bagus berada di angka 10/32 inci. Kedalaman alur tersebut dapat membantu ban mencengkram jalan lebih maksimal.
Jika kedalamannya berada di angka 2/32 inci, harus segera diwaspadai. Berikut tanda lain ban mobil harus diganti yang juga perlu diperhatikan para pemilik kendaraan.

Tanda-tanda Harus Ganti Ban Mobil

Ban mobil. Foto: Unsplash
Kepala Cabang Auto2000 Cikarang, Indah Yuliana mengungkapkan, berikut beberapa tanda yang dapat membantu pemilik mobil untuk mengetahui kelayakan kondisi ban kendaraannya.

1. Odometer sudah tinggi

Indikator pertama, kata Indah, yakni dengan melihat jarak tempuh kendaraan di odometer. Bagi mobil yang sudah punya jarak tempuh tinggi, maka sebaiknya segera ganti ban dengan yang baru.
ADVERTISEMENT
"Biasanya rata-rata 1 tahun itu mencapai 20 ribu kilometer. Berarti di atas 40 ribu kilometer atau masuk tahun ketiga sudah dianjurkan untuk mengganti ban," kata Indah, dikutip dari kumparanOTO.
Jangka waktu tersebut, dikatakan Indah, adalah waktu yang ideal untuk durasi pemakaian sebuah ban. Bila terus dipaksakan lebih dari itu, dikhawatirkan kondisi elastisitas pada karet ban akan mengalami penurunan.

2. Ketebalan ban sudah tipis

Berikutnya yang bisa jadi indikator masih layak atau tidaknya suatu ban digunakan, yakni dengan melihat batas ketebalan ban pada Thread Wear Indicator (TWI).
"Kalau kembang bannya itu sudah tipis dan mencapai 1 tanda (TWI). Itu artinya sudah harus wajib ganti ban," jelas Indah.
ADVERTISEMENT
Ban yang sudah terlalu tipis, akan memiliki potensi pecah ban yang lebih besar, apalagi bila ban dalam kondisi panas. Adapun menyoal bentuk tanda TWI, lanjut Indah, biasanya berupa benjolan kecil atau tanda segitiga yang ada di tapak ban.

3. Ban sudah gundul

Kondisi tapak ban juga bisa jadi indikator masih layak atau tidaknya suatu ban. Ban yang dalam kondisi gundul, biasanya akan mengalami penurunan dalam hal daya cengkeramnya, yang tentu akan sangat berbahaya terutama saat kondisi jalanan licin.
"Gundulnya bisa macam-macam, tergantung kondisi pemakaian. Ada yang gundul sisi luar atau gundul sisi dalamnya saja. Dua-duanya sama bahayanya bila tetap dibiarkan," terang Indah.

4. Kondisi ban sudah banyak tambalan

Ban yang memiliki banyak tambalan ternyata juga menjadi indikator sudah tidak layaknya ban tersebut digunakan. Sebab, ban yang sudah memiliki banyak tambalan, secara performa akan mengalami penurunan yang tentunya berimbas pada keamanan pemakaiannya.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau tetap dipaksakan sangat berbahaya. Jangan sampai nanti begitu dipakai meletus atau pecah. Jadi sebaiknya segera ganti dengan yang baru," beber Indah.

5. Banyak goresan di dinding ban

Terakhir yang tak kalah penting namun sering diabaikan, yakni ban yang sudah banyak mengalami goresan pada sisi dindingnya. Ban dengan kondisi tersebut, dinilai sangat berbahaya apabila terus menerus dipakai, apalagi dengan intensitas pemakaian yang tinggi.
"Itu bila dibiarkan, ada potensi ban menjadi rusak dan pecah," tutur Indah.
(NDA)