Konten dari Pengguna

Kenapa Motor Brebet di RPM Rendah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

18 Juli 2024 10:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengendarai motor di RPM rendah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengendarai motor di RPM rendah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Motor brebet walaupun sudah melaju dengan RPM (Revolution Per Minute) rendah dapat dialami pengendara. Brebet sendiri adalah istilah untuk menyebut kondisi motor yang tersendat saat digas.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Panduan Praktis Merawat dan Memperbaiki Sepeda Motor tulisan Ir. Hartoto Soedarmo, S.E., suara brebet menandakan motor bermasalah. Kondisi ini umumnya dialami para pengendara motor saat menarik gas.
Munculnya suara brebet ketika motor digunakan meski dengan RPM rendah dapat mengganggu kenyamanan saat berkendara. Lantas, kenapa motor brebet di RPM rendah? Di bawah ini akan diuraikan penyebabnya dan cara mengatasi motor brebet di RPM rendah.

Penyebab Motor Brebet di RPM Rendah

Ilustrasi mengendarai motor di RPM rendah. Foto: Unsplash
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, berikut beberapa hal umum yang menjadi alasan kenapa motor brebet di RPM rendah.

1. Karburator Kotor atau Tersumbat

Karburator berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dengan proporsi yang tepat sebelum masuk ke ruang bakar. Jika karburator kotor atau tersumbat, campuran udara dan bahan bakar menjadi tak seimbang, sehingga dapat menyebabkan motor brebet di RPM rendah.
ADVERTISEMENT

2. Filter Udara Kotor

Filter udara yang kotor dapat menghambat aliran udara yang masuk ke karburator. Kurangnya udara yang masuk menyebabkan campuran bahan bakar menjadi terlalu kaya (rich), sehingga motor mengalami brebet terutama pada RPM rendah.

3. Busi yang Tidak Berfungsi dengan Baik

Busi berfungsi untuk memantik campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar. Busi yang kotor, aus, atau tak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan pembakaran tak sempurna, sehingga mengakibatkan motor brebet di RPM rendah.

4. Sistem Pengapian Bermasalah

Sistem pengapian yang bermasalah, seperti koil pengapian yang lemah atau CDI yang rusak, dapat mengakibatkan percikan api yang tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan mesin brebet terutama pada RPM rendah.

5. Sistem Injeksi Bahan Bakar Bermasalah

Pada motor dengan sistem injeksi, masalah pada injektor bahan bakar atau sensor-sensor yang terkait dapat menyebabkan mesin brebet. Injektor yang kotor atau rusak bisa mengganggu distribusi bahan bakar, sehingga mesin tidak berjalan dengan mulus pada RPM rendah.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Motor Brebet di RPM Rendah

Motor. Foto: Pexels
Setelah mengetahui penyebabnya, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi motor brebet walau melaju dengan RPM rendah.

1. Membersihkan atau Mengganti Karburator

Jika karburator kotor atau tersumbat, membersihkan karburator secara rutin atau menggantinya jika sudah rusak dapat mengatasi masalah brebet. Pastikan untuk membersihkan setiap komponen karburator dengan teliti.

2. Membersihkan atau Mengganti Filter Udara

Filter udara yang kotor sebaiknya dibersihkan secara rutin atau diganti jika terlalu kotor. Filter udara yang bersih akan memastikan aliran udara yang optimal ke karburator, sehingga campuran bahan bakar menjadi lebih seimbang.

3. Memeriksa dan Mengganti Busi

Memeriksa kondisi busi secara berkala dan menggantinya jika sudah aus atau kotor sangat penting. Busi yang baik akan memastikan pembakaran yang sempurna, sehingga motor tidak brebet di RPM rendah.
ADVERTISEMENT

4. Memeriksa Sistem Pengapian

Periksa kondisi koil pengapian, CDI, dan komponen pengapian lainnya. Pastikan semua komponen bekerja dengan baik dan menggantinya jika ditemukan kerusakan. Sistem pengapian yang baik akan menghasilkan percikan api yang stabil dan mencegah mesin motor brebet.

5. Memeriksa Sistem Injeksi Bahan Bakar

Untuk motor dengan sistem injeksi, pastikan injektor bahan bakar dalam kondisi baik dan tidak kotor. Selain itu, periksa sensor-sensor yang terkait dengan sistem injeksi untuk memastikan tidak ada masalah. Jika perlu, lakukan kalibrasi ulang sistem injeksi.
(NDA)