Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Komponen Penting Dinamo yaitu Kumparan dan Magnet, Ini Penjelasannya
19 Desember 2022 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Komponen penting dinamo yaitu kumparan dan magnet. Sebab, tanpa adanya kedua hal tersebut, dinamo atau yang biasa disebut alternator mobil tidak bisa bekerja secara optimal, bahkan tidak bisa bekerja sama sekali.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman daihatsu, dinamo ampere atau yang biasa disebut dengan alternator mobil merupakan bagian dari sistem kelistrikan kendaraan . Selain aki, ini merupakan komponen kelistrikan utama yang memiliki peranan penting untuk mobil.
Adapun alternator berperan dalam mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Dengan begitu, komponennya mampu menghasilkan dan menyalurkan arus listrik ke beberapa komponen yang membutuhkannya, seperti AC mobil , lampu mobil, sampai audio.
Secara garis besar, alternator menggantikan fungsi aki mobil ketika mesin hidup. Kemudian, energi listrik yang dihasilkan akan dialirkan ke aki guna mendistribusikannya ke komponen lainnya agar bisa bergerak.
Agar bisa memahami mekanismenya, Anda perlu mengetahui apa saja komponen pembantu yang tersemat pada alternator. Berikut informasinya.
ADVERTISEMENT
Komponen Alternator Mobil
Dikutip dari laman auto2000, terdapat tujuh komponen utama dalam alternator mobil yang membantu mekanismenya. Adapun komponen tersebut antara lain seperti:
1. Rotor Coil
Rotor coil merupakan kumparan berputar yang berperan dalam menyediakan medan magnet pada alternator. Sebab, alternator memanfaatkan perpotongan garis gaya magnet agar bisa menghasilkan aliran listrik.
Rotor ini terhubung ke poros alternator, sehingga ketika poros berputar, rotor juga akan berputar yang membuat medan magnet bergerak.
2. Stator Coil
Sedangkan stator coil adalah kumparan statis yang berperan sebagai penangkap perpotongan medan magnet tersebut. Komponen ini berada di bagian luar rotor coil dengan jarak beberapa milimeter antara permukaannya.
3. Alternator Shaft
Alternator shaft atau poros alternator memiliki fungsi sebagai penghubung bagian pulley dengan rotor. Maka dari itu, putaran dari pulley alternator dapat tersambung ke rotor sehingga mampu berputar.
ADVERTISEMENT
4. Brush
Sikat atau brush pada alternator merupakan tembaga berbentuk kotak kecil yang berperan dalam menghubungkan arus listrik ke rotor coil. Rotor memerlukan arus listrik untuk bisa menciptakan kemagnetan, namun rotor ini tetap berputar.
Jadi, aerus listrik tidak bisa disambungkan menggunakan kabel melainkan menggunakan dua buah sikat yang menekan slip ring. Adapun slip ring adalah bagian di ujung poros alternator yang terhubung ke dua ujung kumparan rotor. Maka dari itu, sikat yang menempel mampu menyalurkan arus listrik ke rotor.
5. Bearing
Komponen selanjutnya adalah bearing, sebuah komponen yang berperan sebagai bantalan yang melapisi poros alternator dengan rangka alternator. Ini merupakan komponen wajib pada sistem manapun. Tanpa adanya komponen ini, maka putaran poros akan lebih kasar dan berat.
ADVERTISEMENT
6. Alternator Fan
Kipas alternator ini berada di bagian depan rotor coil. Komponen ini berfungsi untuk mendinginkan kumparan (stator dan rotor) ketika menjalankan fungsinya.
7. Rectifier
Komponen terakhir (rectifier) ini berperan dalam mengubah arus AC menjadi DC. Komponen ini sangat penting karena arus keluar dari stator coil masih bersifat bolak-balik (AC), sementara kelistrikan mobil menggunakan DC.
Demikian informasi seputar komponen alternator dan fungsinya. Semoga bermanfaat.
(AA)