Komponen Utama Bensin Adalah 2 Bahan Ini

Konten dari Pengguna
27 Oktober 2021 16:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengisi bensin (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengisi bensin (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bensin adalah salah satu bahan bakar yang terbuat dari minyak mentah dan cairan minyak bumi lainnya. Atas dasar inilah, bensin terutama dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin pada kendaraan.
ADVERTISEMENT
Bahkan sebagian besar bensin yang diproduksi oleh kilang minyak bumi sebenarnya adalah bensin yang belum jadi (atau bahan bakar campuran). Disisi lainnya, bahan bakar bensin memerlukan pencampuran dengan cairan lain untuk membuat bensin jadi, yang memenuhi persyaratan dasar untuk bahan bakar yang sesuai untuk digunakan pada mesin pengapian busi.
Tujuan menambahkan jenis bahan kimia lain tersebut adalah untuk meningkatkan stabilitas dalam arti sifat kimia dan karakteristik kinerja, mengontrol sifat korosif dan menyediakan pembersihan sistem bahan bakar. Bensin mungkin mengandung mengandung sifat oksigen seperti etanol dan MTBE untuk meningkatkan pembakaran. Lantas, apa komponen utama bensin?

Komponen Utama Bensin

Ilustrasi mengisi bensin (Foto: Pixabay)bensi
Dikutip dari buku Handbook of Petroleum Processing, bensin terdiri dari dua komponen utama, yaitu n-heptana (C7 H16) dan issoktana (C8H18).
ADVERTISEMENT
Kualitas bensin dapat ditentukan dari banyaknya kandungan isooktan atau yang disebut juga dengan nilai bilangan oktan. Semakin tinggi bilangan oktannya, semakin efisien proses pembakaran bensin tersebut.
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Kandungan utama bensin adalah hidrokarbon yang memiliki C5-C10. Kadar bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
Selain itu, komponen lainnya khas hidrokarbon bensin (% volume) adalah sebagai berikut:

Cara Menghemat Bensin

1. Cek Berkala Kondisi Kendaraan dan Pengendara
Hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah mengecek kondisi kendaraan secara berkala. Salahnya satunya tekanan angin ban. Pastikan ban mobil kamu memiliki tekanan angin yang cukup agar kinerjanya menjadi ringan.
ADVERTISEMENT
Selain kendaraan, kamu juga harus mengecek kondisi diri sendiri sebagai pengendara. Kondisi tubuh yang kurang fit akan berpengaruh pada konsentrasi dan fokus saat berkendara. Pengendara pun akan sulit menerapkan prinsip eco-driving.
2. Servis Secara Berkala
Selain melakukan pengecekan secara mandiri, kamu juga harus melakukan servis dan perawat secara berkala. Jangan lupa untuk tetap mengikuti pedoman servis.
3. Naikkan Gas Secara Bertahap
Ketika mulai menggunakan mobil, jangan melakukan awalan akselerasi tinggi atau menginjak gas secara tiba-tiba. Posisi diam sampai jalan membutuhkan energi yang lebih besar dibanding ketika mobil sudah berjalan dengan stabil. Naikkan gas secara bertahap sebagai bentuk dari prinsip eco-driving.
4. Jangan Kelebihan Kapasitas
Usahakan agar mobil kamu tidak kelebihan muatan atau melebihi kapasitas mobil. Beban di dalam kabin mobil akan berpengaruh pada kinerja mesin. Semakin banyak beban, bahan bakar yang digunakan juga semakin banyak.
ADVERTISEMENT
5. Gunakan AC dengan Suhu Seperlunya
Dalam menggunakan AC mobil, usahakan untuk menggunakannya dalam suhu seperlunya. AC yang full atau terlalu dingin akan membebani mesin mobil. Hal itu tersebut akan berdampak pada penggunaan BBM.
6. Jangan Berkendara dengan Agresif
Ketika mengendarai mobil, jangan bertindak agresif. Pastikan kondisi mental dan emosi kamu sedang stabil agar dapat berkendara dengan santai.
7. Jaga agar Kecepatan Stabil
Selama mengendarai mobil, usahakan untuk tetap menjaga kecepatan stabil dengan tetap menggunakan putaran mesin rendah.
(HDZ)