Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kompresi 12 Pakai Bensin Apa? Ini Rekomendasinya Menurut Pabrikan
29 Juli 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Agar kendaraan dengan rasio kompresi 12 dapat bekerja optimal, maka diperlukan bahan bakar bensin yang sesuai dengan ketentuan.
Lantas, kendaraan dengan kompresi 12 pakai bensin apa? Simak penjelasan lengkapnya dalam uraian artikel Info Otomotif di bawah ini.
Kompresi 12 Pakai Bensin Apa?
Merujuk laman resmi Astra-Honda, mesin dengan kompresi 12 atau lebih disarankan memakai bensin dengan RON 98, misalnya, seperti Pertamax Turbo.
RON atau Research Octane Number sendiri merupakan ukuran stabilitas pada kandungan bahan bakar kendaraan dengan mesin bensin.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), semakin tinggi nilai RON atau nilai oktan pada bahan bakar berarti semakin baik kualitasnya.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Menggunakan Bensin Sesuai Kompresi Mesin
Menggunakan bensin dengan oktan lebih rendah dari yang direkomendasikan pada mesin dengan rasio kompresi tinggi dapat menyebabkan knocking.
Knocking tidak hanya mengurangi performa mesin tetapi juga berpotensi merusak komponen internal seperti piston dan silinder. Hal ini dapat berujung pada biaya perbaikan yang mahal dan bahkan kerusakan permanen pada mesin.
Selain mencegah knocking, penggunaan bensin dengan oktan tinggi pada mesin berkompresi tinggi juga membantu mengoptimalkan performa dan efisiensi bahan bakar.
Mesin dapat beroperasi lebih lancar, menghasilkan tenaga lebih besar, dan memaksimalkan efisiensi termal. Ini berarti bahwa kendaraan akan lebih responsif dan mungkin lebih hemat bahan bakar dalam kondisi tertentu.
Sangat penting untuk selalu merujuk pada buku manual kendaraan atau konsultasi dengan pabrikan untuk mengetahui rekomendasi bahan bakar yang tepat.
ADVERTISEMENT
Pabrikan kendaraan biasanya memberikan panduan spesifik mengenai angka oktan minimum yang diperlukan untuk memastikan operasi mesin yang optimal dan aman.
Dampak Pakai Bensin Tidak Sesuai Kompresi Mesin
Berikut dampak penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan, dikutip dari laman resmi PT Pertamina dan sumber lainnya.
1. Mesin jadi ngelitik
Pada dasarnya, setiap kendaraan harus diisi bahan bakar sesuai spesifikasinya agar RON atau oktan dapat bekerja dengan baik. Ron atau oktan adalah nilai kekuatan bahan bakar terhadap tekanan sebelum terbakar dengan sendirinya.
Jika oktan yang digunakan lebih rendah dari yang dibutuhkan, ini berpotensi terjadi pre-ignition pada mesin. Pre-ignition terjadi jika campuran udara dengan bahan bakar terbakar sebelum busi menyala atau memercikkan api. Akibatnya, mesin ngelitik dan berpengaruh pada performanya.
ADVERTISEMENT
2. Mempercepat masa pakai busi
Pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan akan membuat pembakaran kurang sempurna. Akibatnya, muncul residu pada busi, sehingga dapat memperpendek masa pakainya.
Sebagai contoh, jika biasanya masa pakai busi adalah sekitar 40.000 kilometer, lalu akibat pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan, busi bisa overheat dan masa pakainya berkurang.
3. Timbulnya kerak pada ruang bakar
Pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan juga akan menyebabkan ruang pembakaran kotor dan penuh kerak. Tumpukan endapan karbon akan membuat performa mesin terus menurun seiring waktu. Lama-kelamaan, mesin akan rusak, khususnya di bagian piston, stang piston hingga klep.
4. Kerusakan pada ECU
Dampak penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan selanjutnya adalah kerusakan Engine Control Unit (ECU), yaitu jantung di dalam kendaraan. Apabila ECU terganggu, kendaraan bisa tak bekerja atau mesin mendadak mati.
ADVERTISEMENT
Kerusakan pada ECU dapat ditandai dengan menyalanya Engine Check, kendaraan tidak mau digas dan mati, hingga kendaraan hanya bisa dibawa beberapa kilometer saja lalu mati.
Jika sudah mengalami hal tersebut, kendaraan harus dibawa ke bengkel untuk perbaikan dan pastikan untuk menggunakan bahan bakar yang sesuai spesifikasinya.
(NDA)