Konten dari Pengguna

Lokomotif CC 203, Sejarah dan Fungsinya di Indonesia

25 Januari 2022 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lokomotif CC 203 dan Kereta Api Serayu di Stasiun Jatinegara. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Lokomotif CC 203 dan Kereta Api Serayu di Stasiun Jatinegara. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Lokomotif CC 203 merupakan lokomotif yang dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia. Lokomotif ini awalnya digunakan untuk melayani kereta unggulan pada dekade 90-an akhir. Peran tersebut tergeser oleh kehadiran lokomotif CC 206. Saat ini, lokomotif CC 203 hanya melayani layanan kereta ekonomi dan kereta campuran di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Lokomotif CC 203 merupakan salah satu jenis lokomotif diesel elektrik yang dioperasionalkan oleh PT KAI. Dilansir dari PT KAI, lokomotif diesel elektrik merupakan lokomotif yang di dalam perpindahan dayanya menggunakan transmisi elektrik. Komponen utama lokomotif diesel elektrik adalah motor diesel, main generator, dan traksi motor.
Lokomotif ini memiliki sejarah panjang dalam melayani penumpang kereta api di Indonesia. Lalu, bagaimana perjalanan lokomotif CC 203 di Indonesia? Berikut ini adalah ulasannya.

Sejarah Lokomotif CC 203

Lokomotif CC 203 dan Kereta Api Unggulan Argo Wilis. Foto: Dok. Pribadi
Dilansir dai redigest.web.id, lokomotif CC 203 didatangkan pertama kali dari Amerika Serikat pada tahun 1995 secara CBU (Complete Build Up). Pada awal kedatangannya terdapat 12 lokomotif. Menurut informasi yang dibagikan The Diesel Shop, lokomotif CC 203 pertama kali dibuat pada Februari hingga Maret tahun 1995.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Background Paper Program Ristek Perkeretaapian di PT INKA pada tahun 1994, PT INKA dan BPPT menyiapkan program untuk pengembangan kereta penumpang dengan kecepatan 120 km/jam. Untuk mewujudkan hal tersebut, PT INKA melakukan riset pengembangan program kereta api JS-950 dengan bogie NT-60 serta melakukan persiapan alih teknologi lokomotif diesel elektrik dari General Electric. Pada tanggal 31 Juli 1995, Presiden Soeharto dan B.J. Habibie meluncurkan KA Argo Bromo JS-950 dan KA Argo Gede JB-250 di Stasiun Gambir. Peluncuran ini menandai mulai berdinasnya lokomotif CC 203 di lingkup Perumka.
Pada tahun 1996, Presiden Soeharto merilis lokomotif CC 203 hasil transfer teknologi dari General Electric. Lokomotif yang diluncurkan bersamaan dengan lokomotif CC 203 yang akan diekspor ke Filipina untuk perusahaan ICTSI (International Container Terminal Services Inc.). Lokomotif yang diluncurkan pada tahun 1996 dibuat oleh PT General Electic Lokomotif Indonesia (GELI) yang merupakan perusahaan joint venture antara General Electric dan PT INKA. Lokomotif CC 203 yang ke tiga belas dan seterusnya dibuat oleh PT GELI.
ADVERTISEMENT
Lokomotif CC 203 membawa beberapa teknologi baru bagi perkeretaapian Indonesia. Dilansir dari laman resmi General Electric, lokomotif CC 203 adalah lokomotif yang menggunakan motor diesel dengan dua tingkat turbocharger sehingga daya mesinnya meningkat menjadi 2.150 tenaga kuda. Mesin diesel yang digunakan pada lokomotif ini adalah mesin General Electric 7FDL8. Dengan mesin dan teknologi tersebut, lokomotif ini memiliki kecepatan maksimum 120 km/jam. Teknologi baru lainnya yang disematkan pada lokomotif ini adalah penggunaan sistem pendingin udara di kabin masinisnya.
Selain, PT KAI, lokomotif CC 203 dioperasionalkan oleh PT Tanjung Enim Lestari (PT TEL) di Sumatera Selatan. PT TEL menggunakan lokomotif ini sejak tahun 1999 sebanyak empat unit. Lokomotif ini hanya digunakan untuk menarik rangkaian kereta api angkutan bubur kertas (pulp). Lokomotif ini dapat dicirikan dengan warna hijau dan aksen merah dan kuning khas PT TEL.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari KNKT, lokomotif CC 203 pernah mencapai kecepatan 145 km/jam. Kecepatan itu terekam oleh logger pada kejadian laratan lokomotif CC 2003 98 16 di Daerah Operasional (DAOP) IV Semarang. Lokomotif tersebut berjalan sendiri tanpa masinis akibat kelalaian petugas. Lokomotif CC 203 98 16 terguling di antara Stasiun Mangkang dan Stasiun Kaliwungu akibat melebihi batas kecepatan di tikungan.
Saat ini, lokomotif CC 203 hampir menginjak usia 27 tahun. Lokomotif ini tidak melayani beberapa kereta unggulan lagi dikarenakan kehadiran lokomotif baru lainnya. Kini, lokomotif CC 203 dapat dilihat melayani kereta api jarak jauh kelas ekonomi maupun campuran hingga kereta barang.
(RFN)