Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Memahami Apa Itu Torsi yang Kerap Muncul pada Ulasan Kendaraan
16 Juni 2021 10:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Secara teori, torsi adalah hasil perkalian antara gaya dan jarak. Di setiap pembahasan tentang spesifikasi kendaraan, umumnya ada dua hal yang dibahas yaitu tenaga mesin dengan satuan dk (daya kuda) dan torsi maksimum dengan satuan Nm (Newton meter).
Anggapan umum jika melihat kedua informasi di atas adalah, nilai yang semakin besar mempengaruhi kecepatan kendaraannya. Memang, anggapan ini tidak berarti salah.
Namun, pada beberapa kendaraan besarnya tenaga daya kuda dan torsi tidak berarti kecepatan kendaraan tinggi.
Penjelasan Tentang Torsi
Lalu sebenarnya apa itu torsi? Engineering Explained, salah satu akun di platform YouTube memberi jawaban mengenai hal itu.
Seperti yang dijelaskan di atas, torsi merupakan perkalian antara gaya dan jarak. Jika dianalogikan dengan kunci pas, gaya yang dihasilkan untuk menggeser kunci pas ke jarak tertentu adalah torsi.
ADVERTISEMENT
Pembakaran pada mesin kendaraan menghasilkan gaya untuk mendorong piston lalu mendorong poros engkol (cranckshaft) ke jarak tertentu. Gaya putar kemudian dihasilkan dari piston dan poros engkol tersebut.
Sementara mengenai daya kuda, akun tersebut juga memberi penjelasannya. Daya kuda adalah nilai yang menunjukan ketika sebuah gaya dilakukan. Daya kuda ini dihasilkan dari torsi yang dikalikan dengan rpm.
Secara sederhana, poros engkol yang berputar semakin cepat dengan gaya sama akan menghasilkan gaya yang juga semakin besar. Daya kuda yang lebih besar daripada torsi akan membuat sebuah mobil dapat melaju lebih kencang karena percepatan dan kecepatan.
Dalam video tersebut, diberikan contoh untuk menjelaskannya dengan memberi gambaran rasio perpindahan gigi yang sama pada dua mobil.
ADVERTISEMENT
Mobil yang satu adalah mobil bermesin diesel torsi 200 pund-fee atau 271 Nm, sedangkan mobil lainnya bermesin bensin dengan torsi 100 pound-feet atau 135 Nm.
Hasilnya, mobil bermesin diesel yang memiliki torsi dua kali lipat mengalami percepatan yang lebih tinggi.
Ini disebabkan mesinnya memiliki gaya yang terus dipacu untuk lebih besar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih banyak.
Akan tetapi, perputaran mesinnya hanya sampai 2.626 rpm. Mesin bensin, di sisi lain, mampu berputar sampai 5.252 rpm.
Mesin bensin memang kalah pada akselerasi awal, namun mesin bensin tidak memerlukan pergantian gigi sedangkan mesin diesel membutuhkan pergantian gigi.
Keduanya bakal memberikan kecepatan yang sama, hanya saja akselerasi mesin diesel lebih cepat. Ini merupakan alasan mengapa akselerasi yang lebih baik dihasilkan dari torsi yang rendah.
ADVERTISEMENT
Nilai torsi yang lebih besar tidak menjamin sebuah kendaraan akan lebih cepat ketika melaju.
Contoh lainnya dijelaskan oleh Engineering Explained, sebuah mobil Ford F-250 menghasilkan torsi 925 pound-feet atau 1.254 Nm dibandingkan dengan Honda S2000 yang memiliki nilai torsi 162 pound-feet atau 219 Nm.
Hasilnya ternyata mobil Honda dengan torsi yang lebih kecil mampu melaju lebih cepat meskipun daya kudanya juga lebih kecil.
Ini terjadi karena adanya faktor lain yang lebih vital, yaitu power to weight ratio (rasio tenaga terhadap beban).
Dengan bobot 1.270 kg, Honda S2000 dapat mencapai kecepatan 100 km/jam dalam 5,7 detik.
Dibandingkan dengan Ford F-250 yang berbobot lebih berat yaitu 3.764 kg, kecepatan 100 km/jam bisa dicapai dalam waktu sedikit lebih lama yaitu 6,9 detik.
ADVERTISEMENT
Perbandingan tersebut memperlihatkan bahwa power-to-weight ratio memiliki peran yang lebih vital daripada weight-to-torque ratio (rasio beban terhadap torsi) dalam hal akselerasi.
Dalam hal ini, beban dan torsi merupakan dua hal yang sangat penting untuk menentukan kemampuan mesin. (RAS)