Mengenal Komponen dan Fungsi Alternator Mobil

Konten dari Pengguna
28 Juni 2021 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alternator Mobil (Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Alternator Mobil (Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Alternator adalah sebuah komponen pada mobil yang tujuannya untuk menyalurkan listrik ke seluruh komponen kelistrikan sekaligus pengisian aki.
ADVERTISEMENT
Cara kerja dari alternator yaitu dengan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Caranya, dengan mengubah putaran mesin menjadi energi listrik dengan memanfaatkan prinsip kerja elektromagnetik tadi.
Oleh karena itu, mobil yang tidak memiliki alternator akan memiliki performa yang yang tidak optimal. Hal ini dikarenakan kelistrikannya tidak bekerja dengan baik.
Saat aki pada mobil habis, mobil akan sering mengalami mogok karena tidak memiliki pembangkit energi listrik. Oleh karena itu, pemilik mobil wajib mengenali hal-hal penting dari komponen yang satu ini.
Salah satunya adalah komponen-komponen yang terdapat pada alternator. Apa saja?

Komponen Alternator Mobil

Dikutip dari halaman resmi auto2000.co.id Alernator ini memiliki 7 komponen yang memiliki beberapa peran-perannya yang berbeda-beda. Apa sajakah itu?
Alternator Mobil (Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparanOTO)

1. Rotor Coil

Pertama ada rotor coil yang berfungsi menyediakan medan magnet di dalam alternator. Perlu diketahui kembali bahwa prinsip kerja alternator yakni dengan memanfaatkan perpotongan garis gaya magnet untuk menghasilkan aliran listrik.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan perpotongan gaya magnet tersebut, maka harus ada medan magnet yang dibangkitkan terlebih dahulu.
Dari mana arus listrik berasal? Tentu dari aki, sehingga tanpa aki mobil tidak bisa dihidupkan. Rotor ini terhubung ke poros alternator, sehingga saat poros berputar rotor juga berputar dan medan magnet akan bergerak-gerak.

2. Stator Coil

Selanjutnya ada stator coil yag berfungsi sebagai menangkap perpotongan medan magnet. Seperti rotor coil, untuk menghasilkan aliran listrik, maka medan magnet harus berpotongan dengan kumparan.
Nantinya, pada kumparan statis tersebut akan timbul aliran listrik dengan tegangan dan arah tertentu.
Lokasi stator coil ini berada di bagian luar rotor coil. Ada beberapa jarak milimeter antara permukaan rotor dengan permukaan stator.
ADVERTISEMENT
Dikarenakan hajaraknya cukup kecil, maka medan magnet dari stator akan menyentuh kumparan stator. Sehingga begitu rotor diputar, medan magnet tersebut akan berpotongan dengan stator coil.

3. Alternator Shaft

Alternator shaft memiliki fungsi sebagai penghubung antara bagian pulley dengan rotor. Sehingga putaran dari pulley alternator bisa tersambung ke rotor dan rotor dapat berputar.

4. Brush

Keempat ada brush atau sikat. Komponen ini adalah tembaga yang berbentuk kotak kecil, yang digunakan untuk menghubungkan arus listrik ke rotor coil.
Rotor memerlukan arus listrik untuk membangkitkan kemagnetan namun rotor ini juga berputar. Jadi arus listrik tidak bisa disambungkan begitu saja menggunakan kabel.
Jalan keluarnya yaitu dengan memanfaatkan dua buah brush yang menekan slip ring.
ADVERTISEMENT
Slip ring sendiri merupakan bagian pada ujung poros alternator yang terhubung ke dua ujung kumparan rotor. Sehingga saat brush ini menempel pada slip ring maka arus listrik akan tersalur ke rotor.

5. Bearing

Komponen kelima adalah bearing yang berfungsi sebagai bantalan yang akan melapisi poros alternator dengan frame alternator.
Bukan hanya pada alternator, namun semua mekanisme putaran pada sistem apapun wajib memiliki bearing. Tanpa bearing maka putaran poros bisa lebih kasar dan berat.
Pada alternator, umumnya ada dua buah bearing yang diletakan dibagian frame bagian depan dan belakang.

6. Alternator Fan

Keenam ada alternator fan yang berfungsi sebagai mendinginkan kumparan baik stator dan rotor saat bekerja.
Alternator fan ini diperlukan untuk mencegah alternator overheat, karena panas berlebih di dalam alternator akan mengganggu proses pengisian arus listrik secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT

7. Rectifier

Terakhir, adalah Rectifier yang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC.
Rectifier diperlukan karena arus output dari stator coil, masih bersifat AC atau bolak balik. Sementara kelistrikan mobil menggunakan DC.
Sehingga diperlukan rangkaian rectifier untuk mengubah arus AC ke DC. Cara pengubahan ini murni tugas dari Rectifier yang dapat memblok aliran arus dari salah satu arah.
Sehingga saat arus AC dialirkan ke dioda maka hanya satu arah saja yang dapat lewat dan menjadi searah/DC.
(HDZ)