Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Komponen Sistem Pelumasan pada Mobil
21 Juni 2021 6:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari halaman resmi suzuki.co.id, Pelumasan adalah suatu sistem atau rangkaian pada kendaraan di mana pelumas ditampung, disedot, disaring, kemudian didistribusikan secara menyeluruh ke setiap bagian mesin. Media pelumas yang digunakan pada sistem ini adalah oli yang mampu masuk hingga ke celah mesin.
Nah, oli yang melapisi celah pada mesin ini dinamakan oil film. Lapisan ini menempel sangat kuat di komponen mesin dan sulit dilepaskan.
Hal ini membuat setiap kali komponen mesin yang mayoritas terbuat dari logam bergesekan, lapisan tersebut dapat menjadi penghalang terjadinya gesekan langsung.
Sistem ini dibuat dengan memperhitungkan beberapa fungsi. Sistem ini bekerja secara langsung sebagai pendingin komponen mesin dan membilas kotoran yang menempel pada komponen mesin sehingga mesin dapat bekerja lebih baik.
ADVERTISEMENT
Komponen Pada Sistem Pelumasan
Ada 9 komponen sistem pelumasan pada kendaraan. Dikutip dari halaman resmi suzuki.co.id, berikut infootomotif jelaskan.
1. Bak oli
Bak oli ini adalah salah satu komponen pelumas yang berfungsi sebagai penampung pelumas (oli ). Komponen ini lah yang menyimpan cadangan oli yang digunakan untuk melumasi mesin.
2. Pompa oli
Komponen berikutnya berfungsi sebagai penghisap dan menyalurkan oli pada mesin. Kinerja komponen pompa oli bergantung pada putaran mesin dari camshaft, crankshaft, atau timing belt.
Kemudian oli tersebut pada akhirnya dibuang melalui saluran perkaitan yang berada di ujung pompa. Proses ini bertujuan untuk melumasi seluruh bagian lain dari mesin yang terbuka. Adanya pompa oli membuat beluruh komponen mesin mendapat pelumas tanpa tekanan.
ADVERTISEMENT
3. Filter oli
Filter oli ini bertugas sebagai penyaring oli dari kotoran sehingga oli tidak cepat kotor. Jika oli tersebut kotor maka pelumasan tidak berfungsi secara maksimal
4. Strainer
Strainer ini berfungsi untuk menyempurnakan kerja filter oli. Strainer atau penyaring dapat menyaring kotoran hingga yang berdiameter satu milimeter.
5. Pressure Valve
Pressure valve merupakan sebuah komponen pelumasan yang bertugas untuk mengatur tekanan pelumas. Pengaturan ini dilakukan utamanya ketika mesin sedang bekerja dengan perputaran yang tinggi.
Ketika mesin berputar tinggi, volume oli yang bergerak dari pompa oli mengalami pertambahan. Sedangkan saluran oli memiliki batas kemampuan. Oleh karena itu, pengaturan tekanan pelumas dibutuhkan agar tekanan oli tetap stabil.
6. Switch Oli
Switch oli adalah sensor tekanan oli yang berfungsi untuk mengetahui hasil kerja pompa oli. Komponen ini bertugas untuk memberitahukan kepada Anda terkait cukup atau tidaknya tekanan pompa oli untuk melumasi mesin.
ADVERTISEMENT
7. Oil gallery
Oil gallery adalah saluran pelumasan yang berfungsi sebagai jalan bagi oli ke mesin. Komponen ini berupa lubang pada blok mesin yang akan dilumasi. Lubang ini akan mengantarkan pelumas pada perangkat yang harus mendapat pelumasan.
8. Oil jet
Oil jet ini bertugas menyemburkan oli atau pelumas ke batang penggerak.
9. PCV valve
Terakhir, adalah PCV valve. Komponen ini merupakan bagian dari rangkaian saluran mesin. Komponen ini berupa saluran ventilasi udara yang terdapat pada ruang engkol mesin.
PCV valve berguna untuk mengeluarkan gas atau udara yang telah terkontaminasi.
Pada rangkaian pelumasan mesin kendaraan, PCV valve berfungsi untuk membuang gas sisa pembakaran dalam mesin. Pada akhirnya, komponen ini dapat menjaga kestabilan tekanan pada mesin.
ADVERTISEMENT
(HDZ)