Konten dari Pengguna

Merek Mobil Buatan Indonesia, Ini Daftarnya

2 Juni 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mobil Esemka, salah satu merek mobil buatan Indonesia. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumpara
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Esemka, salah satu merek mobil buatan Indonesia. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumpara
ADVERTISEMENT
Merek mobil buatan Indonesia ternyata lumayan banyak lho. Namun sayangnya banyak yang meredup kiprahnya karena beberapa faktor. Meskipun demikian, sebagian mobil tersebut ada yang diminati oleh negara luar.
ADVERTISEMENT
Selama ini memang banyak mobil merek luar yang diproduksi oleh tenaga kerja Indonesia dan juga sukses di pasar luar negeri. Namun, apakah hal tersebut tidak membuat Anda bertanya, "mengapa Indonesia tidak memproduksi mobil sendiri?".
Nyatanya, upaya dalam mengembangkan mobil produk buatan lokal sudah terjadi dari tahun 1976, sayangnya upaya-upaya tersebut sulit untuk menemukan jalan yang terang. Meski demikian, ada juga mobil merek Indonesia yang kini diminati oleh negara luar. Berikut daftar merek mobil buatan Indonesia.

Daftar Merek Mobil Buatan Indonesia

Mobil AMMDes, salah satu merek mobil buatan Indonesia. Foto: Alfons Yoshio/kumparan
Berikut daftar merek mobil buatan Indonesia dilansir dari Bukalapak, kumparanoto, kumparanNEWS, dan kumparanBISNIS:

1. Esemka

Mobil Esemka merupakan merupakan produk dalam negeri milik PT Solo Manufaktur Kreasi yang pabriknya berada di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Peresmian pabrik mobil Esemka di Boyolali dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Jokowi beranggapan bahwa pabrik ini sudah terfasilitasi dengan lengkap untuk memproduksi mobil, mulai dari ruang perakitan kendaraan, perakitan mesin, pengetesan mesin, lintasan, inspeksi, pengecatan, dan masih banyak fasilitas lainnya.
Merek mobil ini dirintis 13 tahun lalu oleh teknisi-teknisi terbaik dari anak SMK. Esemka hadir dengan dua jenis kendaraan niaga ringan andalannya yakni Esemka Bima 1.2 L dan Esemka Bima 1.3L dengan harga Rp 95 juta per unitnya.

2. AMMDes

Mobil selanjutnya adalah AMMDes, nama AMMDes sendiri merupakan singkatan dari Alat Mekanis Multiguna Pedesaan. Seperti namanya, AMMDes memiliki tujuan untuk memenuhi segala kebutuhan angkutan desa. Dengan desain semi-offroad, mobil ini menjanjikan ketangguhan dalam berbagai macam medan.
Mobil pertama kali diperkenalkan ke dunia pada tahun 2018 pada acara GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show). Mobil ini menggunakan mesin diesel dengan 14 daya kuda yang disalurkan ke penggerak roda belakang.
ADVERTISEMENT
Karena berfokus dalam pengangkutan barang, mobil ini fokus kepada kemampuan torsinya. Mobil ini dapat mengangkut beban barang hingga 700 Kg.
Tidak hanya diminati di Indonesia, mobil ini juga diminati oleh negara Nigeria, Afrika Barat. Pada tahun 2020, terdapat lebih dari 10.000 unit mobil yang diekspor secara bertahap selama lima tahun.

3. Timor

Mobil merek Timor merupakan mobil perusahaan otomotif PT Timor Putra Nasional (TPN) yang didirikan oleh Tommy Soeharto pada tahun 1996. Mobil ini pada awalnya diimpikan menjadi mobil nasional.
Pendirian mobil nasional ini dilatarbelakangi oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 1996 kepada Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Kepala Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Menteri Perindustrian dan Perdagangan, dan Menteri Keuangan untuk mewujudkan impian industri mobil nasional.
ADVERTISEMENT
PT TPN mengimpor langsung mobil KIA Sephia dari Korea Selatan secara utuh/Completely Built Up, yang kemudian mobil tersebut diganti logonya menjadi logo perusahaan otomotif Timor. Sayangnya mobil ini terpaksa mundur dari dunia otomotif salah satunya faktornya adalah karena krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998.
Nyatanya, masih banyak merek mobil buatan Indonesia yang belum Anda ketahui seperti GEA (Gulirkan Energi Alternatif), Maleio, Beta 97, dan Fin Komodo. Beberapa mobil yang sudah disebutkan ada yang gagal dan ada juga yang terpaksa tutup karena krisis ekonomi.
(AA)