Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mobil Balap Formula E, Ini Spesifikasinya
30 Mei 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mobil balap Formula E tentu jadi perbincangan masyarakat belakangan ini. Sebab, Indonesia untuk pertama kali menjadi tuan rumah untuk ajang tersebut. Ajang tersebut nantinya akan dilaksanakan di daerah Ancol, DKI Jakarta. Lantas, seperti apa spesifikasi mobil Formula E?
ADVERTISEMENT
Formula E merupakan ajang balap mobil listrik yang diselenggarakan di jalanan-jalanan ibukota macam negara dengan tujuan menciptakan masa depan yang cerah dengan penggunaan mobil listrik.
Ajang balapan ini sebelumnya hanya angan-angan mantan presiden FIA Jean Todt dan pengusaha asal spanyol Alejandro Agag. Lalu angan-angan ini terealisasikan pada tahun 2014. Formula E untuk pertama kali diselenggarakan pada tahun 2014 di Olympic Park, Beijing.
Seiring berjalannya waktu, Formula E berkembang menjadi salah satu ajang balapan bergengsi di dunia. Pada musim 2020/2021, Formula E mendapatkan status kejuaraan dunia, yang mana membuat nama ajang tersebut berubah menjadi ABBA Formula E World Championship.
Formula E biasanya menjadi tempat singgah sementara atau tempat berpindahnya pembalap Formula 1. Jika kita melihat daftar pembalap tahun ini, terdapat beberapa alumni pembalap F1 seperti Sebastian Buemi dan Stoffel Vandoorne.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari kumparanOTO, terdapat 11 tim dengan 22 mobil balap yang akan berlaga pada musim ini dengan menggunakan mobil Gen 2. Untuk pertama kali dalam sejarah, Indonesia akan menjadi tuan rumah Formula E yang akan diselenggarakan pada 4 Juni mendatang. Lantas, bagaimana spesifikasi mobil yang akan berlaga nanti?
Spesifikasi Mobil Balap Formula E
Mobil Formula E musim ini (2021/2022) menggunakan mobil gen 2. Mobil ini memiliki panjang 5.160 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.050 mm. Tenaga maksimal yang dimiliki oleh mobil ini adalah sebesar 250 KW atau setara dengan 335 daya kuda.
Walaupun menggunakan tenaga listrik, mobil ini jangan diremehkan kecepatannya. Mobil ini dapat berakselerasi dari 0-100 Km/jam hanya dengan waktu 2,8 detik. Sedangkan untuk kecepatan maksimumnya berada di 280 Km/jam.
ADVERTISEMENT
Mobil Gen 2 sudah memiliki kapasitas baterai yang dapat menjelajahi satu sesi balapan. Maka dari itu, kini sudah tidak ada momen yang paling ikonik di Formula E yakni penggantian mobil saat balapan berlangsung.
Mobil ini memiliki berat maksimum 900 Kg, jumlah tersebut sudah termasuk berat pengemudi dan baterainya (385 Kg). Jika Formula 1 disponsori oleh produsen ban Pirelli untuk penggunaan bannya, Formula E disponsori oleh produsen ban Michelin.
Mobil ini dilengkapi dengan dua mode balapan yang dapat digunakan oleh pembalapnya saat balapan berlangsung yakni Attack Mode dan Fanboost. Keduanya hampir sama dengan sistem Drag Reduction System (DRS) di Formula 1 yaitu untuk mengencangkan laju mobil.
Attack Mode dapat digunakan oleh pembalap pada zona aktivasi tertentu di luar racing line. Jumlah dan durasi Attack Mode akan ditentukan oleh FIA sebelum berlangsungnya balapan. Dengan adanya Attack Mode, mobil mendapatkan tambahan tenaga sebesar 30 Kw hingga mobil memiliki tenaga maksimum 250 Kw.
ADVERTISEMENT
Walaupun memiliki fungsi yang sama, Fanboost hanya berlangsung selama lima detik dan dapat digunakan menjelang akhir balapan. Selain itu, hanya tiga pembalap yang dapat menggunakannya berdasarkan voting dari fans sebelum balapan dimulai.
Pengaktifan kedua mode tersebut dapat terlihat oleh semua orang dengan melihat lampu LED yang berada di sistem pelindung mobil (HALO). Pengaktifan Attack Mode akan ditandai dengan warna biru, sedangkan untuk Fanboost akan ditandai dengan warna magenta.
(AA)