Konten dari Pengguna

Perbedaan ABS dan Non ABS, Mulai dari Cara Kerja dan Komponennya

14 Juni 2024 11:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rem pada sepeda motor. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rem pada sepeda motor. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ABS atau Anti-lock Braking System merupakan suatu teknologi pada sistem pengereman yang diterapkan pada kendaraan baik sepeda motor maupun mobil. Fitur ini berfungsi mencegah rem mengunci saat pengendara mengerem secara mendadak.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya fitur ini memungkinkan pengendara dapat mengontrol arah kendaraan supaya tidak tergelincir. Namun, fitur ABS tidak dijumpai di semua kendaraan.
Ada pula kendaraan yang menggunakan rem non ABS, yang artinya rem tersebut tidak memiliki fitur anti-lock. Supaya dapat memahami kedua fitur pengereman ini, simak perbedaan antara ABS dan non ABS.

Perbedaan ABS dan Non ABS

Ilustrasi perbedaan ABS dan non ABS. Foto: Pexels
Fitur pengereman ABS dengan non ABS memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada sejumlah aspek. Mulai dari cara kerja, komponen penyusunannya, hingga cara peliharaannya. Berikut pembahasan selengkapnya.

1. Cara Kerja

Perbedaan yang paling signifikan dari rem ABS dan non ABS adalah pada cara kerjanya.
Dalam buku Fitur Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor SMK/MAK Kelas XI (2021) oleh Supriyadi dan Panjang Triyono, ABS bekerja dengan cara mengatur tekanan hidrolik rem pada roda. Pada roda dipasang sensor yang akan mendeteksi roda yang terkunci.
ADVERTISEMENT
Sensor ini terus-menerus mengirimkan informasi putaran roda ke ABS control module (controller) yang berfungsi mengontrol mekanisme hidrolik unit (actuator).
Saat terjadi pengereman mendadak, ABS control module akan mengirimkan sinyal ke katup pengereman untuk menutup aliran minyak rem dari master silinder agar tekanan hidrolik tidak diteruskan ke sistem rem, sehingga roda akan kembali berputar.
Roda yang berputar akan dideteksi oleh sensor kecepatan dan informasi ini akan dikirimkan ke katup pengereman. Berikutnya, tekanan hidrolik diteruskan kembali ke sistem rem.
Sementara pada rem ABS penekanan dan pelepasan rem dilakukan otomatis, rem non ABS bekerja dengan menerapkan tekanan pada sistem rem secara manual melalui pedal rem.
ADVERTISEMENT

2. Komponen Penyusun

Komponen rem ABS lebih banyak dibandingkan dengan rem non ABS. Pada rem ABS terdapat sejumlah komponen antara lain sensor kecepatan, kontroler atau ABS Control Module, dan hidrolik unit.
Mengutip dari buku Chassis Kendaraan Ringan (2020) oleh Febrian, dkk, pada bagian hidrolik unit terdiri dari solenoid valve atau katup pengereman, pompa, reservoir, dan accumulator.
Adapun komponen pada rem non ABS hanya terdiri dari bantalan rem saja.

3. Biaya dan Pemeliharaan

Dari aspek biaya dan pemeliharaannya, kedua fitur pengereman ini juga memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Kendaraan dengan sistem ABS biasanya lebih mahal sebab memiliki banyak komponen tambahan. Rem ini juga membutuhkan perawatan rutin karena adanya sensor kecepatan.
Komponen tersebut harus dijaga dengan baik supaya kinerja pengereman tetap optimal.
ADVERTISEMENT
Untuk kendaraan dengan rem non ABS cenderung lebih murah dan perawatan yang lebih mudah karena komponen dalam sistemnya lebih sederhana tanpa komponen tambahan.
(SA)