Propeller Shaft pada Kendaraan Ringan Memiliki Dua Tipe, Ini Fungsinya

Konten dari Pengguna
10 Desember 2021 14:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Propeller shaft (Foto: Dok, Suzuki Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Propeller shaft (Foto: Dok, Suzuki Indonesia)
ADVERTISEMENT
Propeller shaft (poros propeller) juga biasa disebut poros kopel, adalah salah satu komponen pada sistem transmisi. Sesuai fungsinya, propeller shaft digunakan pada transmisi mobil four wheel drive (4WD).
ADVERTISEMENT
Terbuat dari materia baja, komponen ini biasanya dipasangkan pada rangka chassis dan sumbu roda belakang. Panjang propeller shaft berbeda-beda, menyesuaikan dengan ukuran kendaraan.
Semakin besar dan panjang sebuah kendaraan, maka propeller shaft yang dipasang pun semakin panjang. Sebaliknya, semakin kecil dan pendek sebuah kendaraan, maka propeller shaft pun semakin pendek.
Dan, apakah Anda tahu bahwa Propeller Shaft ini memiliki dua tipe. Lantas apa saja kedua tipe ini? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya dalam poin-poin berikut ini.

Dua Tipe Propeller Shaft

Ilustrasi mobil (Foto: Dok. Pixabay)
Dikutip dari berbagai sumber, berikut dua tipe propeller shaft untuk Anda.
1. Tipe 2 universal joint
Pada poros propeller tipe 2 universal joint, poros propeller ini memiliki 2 buah sambungan universal (universal joint).
ADVERTISEMENT
2. Tipe 3 universal joint
Pada poros propeller tipe 3 universal joint, poros propeller ini memiliki 3 buah sambungan universal (universal joint).
Universal join yang terdapat pada poros propeller harus dapat mengatasi segala kondisi untuk menyalurkan tenaga putar dari transmisi ke differential jika poros propeller sedang berputar tanpa mengalami kerusakan atau patah. Sehingga pada universal joint harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini:

Komponen propeller shaft

Dalam menjalankan fungsinya, bagian ini akan dibantu oleh berbagai komponen seperti berikut:
ADVERTISEMENT

Fungsi propeller shaft

Sebelum membahas cara kerja propeller shaft, mari mengenal lebih dulu tentang fungsi poros propeller. Berikut beberapa fungsi utama propeller shaft pada sebuah mobil:
1. Meneruskan putaran dari transmisi ke gardan
Fungsi propeller shaft yang pertama adalah untuk meneruskan tenaga putar/putaran dari transmisi ke gardan, terutama saat mobil melintas di jalanan tidak rata. Dengan adanya universal joint, poros propeller dapat bergerak sesuai dengan permukaan jalan. Jadi, putaran transmisi menuju gardan pun tidak akan terganggu.
2. Memindahkan putaran dari transmisi ke gardan
Selanjutnya, propeller shaft juga berfungsi untuk memindahkan putaran dari sistem transmisi ke gardan. Dengan propeller shaft, perpindahan ini dapat dilakukan tanpa adanya kejutan dan getaran. Anda pun bisa mengemudi dengan nyaman dan aman. Itulah kenapa propeller shaft harus selalu dalam kondisi baik.
ADVERTISEMENT
3. Menyesuaikan perubahan jarak antara transmisi ke gardan
Terakhir, propeller shaft bertugas menyesuaikan perubahan jarak antara sistem transmisi ke gardan. Saat mobil bergerak, jarak di antara sistem transmisi dengan gardan bisa berubah. Nah, agar putaran dari transmisi bisa tetap diteruskan, maka harus ada komponen yang dapat menyesuaikan kondisi tersebut. Propeller shaft adalah komponen yang dimaksud.
(HDZ)