Konten dari Pengguna

Proses Knocking atau Ketukan pada Mesin Disebabkan oleh Faktor-faktor Ini

7 Desember 2021 14:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 5 Januari 2022 7:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Servis Mobil Matik. Foto: Mhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Servis Mobil Matik. Foto: Mhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Proses knocking atau ketukan pada mesin kendaraan roda empat mungkin jarang orang mendengarnya. Secara umum, istilah knocking yaitu terdapat suara atau bunyi seperti ketukan pada mesin.
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan sebuah tanda-tanda kerusakan pada mesin kendaraan. Jika dibiarkan, akan dapat merupakan komponen mesin. Bunyi ini juga dapat mengganggu kinerja kendaraan.
Dilansir dari laman Suzuki Indonesia, bunyi knocking pada mesin kendaraan ini bersumber dari ruang bakar. Bunyi ini terjadi karena proses pembakaran antara bahan bakar dan udara tidak sempurna, sehingga menciptakan ledakan bola api yang disertai getaran.
Kondisi ini disebut juga misfire. Apabila Anda memnbiarkannya terjadi terus menerus, maka akan terjadi keausan pada bearing setang piston. Bukan itu saja, kerja piston dan mesin akan terganggu dan tidak efisien, sehingga akselerasi mesin menurun.

Proses Knocking atau Ketukan pada Mesin

Proses knocking atau ketukan pada mesin kendaraan umumnya disebabkan oleh pembakaran bahan bakar yang tidak tepat waktu akibat tekanan di dalam mesin. Bahan bakar yang memiliki angka oktan yang rendah akan lebih mudah terbakar saat terkena tekanan, bila dibandingkan bahan bakar dengan angka oktan tinggi.
ADVERTISEMENT
Inilah mengapa tidak disarankan menggunakan bahan bakar dengan angka oktan rendah karena sering menyebabkan ketukan dan dapat mempercepat kerusakan mesin.
Ilustrasi wastegate di mesin mobil turbocharger. Foto: dok. Istimewa
Penyebab Knocking pada Mesin
Selain dari penggunaan bahan bakar yang memiliki oktan rendah, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan proses tersebut, berikut ini di antaranya :
Knocking merupakan permasalahan yang terjadi akibat kesalahan penggunaan bahan bakar dan erat kaitannya pada munculnya deposit atau endapan karbon. Setiap pembakaran yang berlangsung akan menciptakan sisa atau deposit.
Deposit ini akan mengendap pada ruang bakar, jika sudah menumpuk akan membuat volume ruang bakar berkurang. Kompresi mesin pun akan meningkat dan meskipun sudah menggunakan bahan bakar yang oktannya sesuai, tetap akan menimbulkan knocking.
ADVERTISEMENT
Endapan karbon juga akan bekerja sebagai sumber panas, sehingga saat bahan bakar bercampur udara masuk akan lebih cepat terbakar sendiri. Meskipun pada saat itu busi belum memercikkan api.
Peranan busi pada sebuah kendaraan sangatlah besar. Busi tidak hanya memercikkan api tetapi juga mengontrol lingkungan pada internal mesin. Sehingga busi akan bekerja dengan kondisi yang presisi.
Pada saat penggunaan busi tidak tepat, misalnya Anda ingin menghemat biaya yang sebenarnya tidak seberapa. Busi yang tidak sesuai dengan anjuran pabrik akan menghasilkan percikan api yang terlalu kecil.
Percikan api yang tidak standar akan berakibat pada proses pembakaran tidak sempurna. Sisa karbon pun akan lebih cepat terbentuk sehingga dapat menempel pada dinding ruang bakar serta katup.
ADVERTISEMENT
Karburator yang berfungsi untuk mengatur suplai bahan bakar serta udara ini membutuhkan pengaturan secara khusus. Pengaturan yang dibutuhkan pun standar sesuai dengan jenis mesin.
Pada saat pengaturannya tidak standar, maka membuat suplai bahan bakar serta udara bisa saja berlebih atau justru kurang. Hal ini menyebabkan pembakaran yang terjadi tidak sempurna.
Berbeda dengan kendaraan yang menggunakan electronic fuel injection. Maka suplai bahan bakar dan udara yang tidak sempurna disebabkan oleh kerusakan di sensor Manifold Air Pressure (MAP).
Mobil yang bekerja dengan pembacaan sensor ini bisa saja terjadi error sehingga ECU mengatur ulang pengapian mesin dan memperbanyak debit BBM.
(FOV)