Konten dari Pengguna

Rem Hidrolik pada Mobil Dibuat Berdasarkan Hukum Pascal, Ini Penjelasannya

8 Oktober 2021 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 29 Desember 2021 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kampas rem belakang (Foto:Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kampas rem belakang (Foto:Pixabay)
ADVERTISEMENT
Siapa yang belum paham apa itu rem dan fungsinya dalam dunia otomotif? Pada kendaraan, rem dikenal sebagai komponen penting yang berfungsi untuk menekan kecepatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis rem yang paling sering digunakan di kendaraan yaitu rem hidrolik. Nah, lantas rem hidrolik pada mobil dibuat berdasarkan hukum apa? Simak ulasannya.
Ilustrasi peda rem pada mobil (Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparanOTO)

Hukum Rem Hidrolik Pada Mobil

Dikutip dari laman resmi Daihatsu Indonesia, rem hidrolik ini menggunakan sistem kerja dari hukum pascal, artinya material yang digunakan berupa fluida atau cairan yang memiliki peran sebagai alat penyalur gaya pengereman dari pedal rem. Zat cair yang digunakan tidak menyandang sifat kompresi, sehingga cocok untuk meneruskan tekanan.

Prinsip Kerja Rem Hidrolik

Rem hidrolik merupakan suatu sistem distributor rem dengan bantuan cairan atau hydro. Cairan yang digaet oleh rem satu ini adalah sejenis fluida yang mempunyai ketahanan lebih tinggi.
Biasanya, cara kerja rem adalah gesekan antara ban dengan permukaan jalan. Tidak dengan rem hidrolik. Pada rem jenis ini, sistem kerjanya menggunakan hukum Pascal di mana material berupa fluida atau cairan berperan sebagai alat penyalur gaya pengereman pada pedal rem.
ADVERTISEMENT
Sistem kerjanya dimulai saat pedal rem ditekan pushrod yang terhubung akan memberikan gaya pada piston di master silinder. Aktivitas tersebut membuat ruang depan piston menyempit dan saluran reservoir menutup. Kemudian fluida dari reservoir minyak rem mengalir menuju ruang tekanan melewati port kompensasi.
Hal ini menciptakan peningkatan tekanan pada seluruh sistem hidrolik, karena fluida dipaksa mengalir melalui saluran hidrolik menuju kapiler atau brake lines. Kapiler tersebut akan meneruskan tekanan kepada semua piston kapiler atau aktuator pengeraman dengan besar yang sama. Brake lines disegel oleh cincin berbentuk O guna mencegah terjadinya kebocoran fluida.
Begitu tekanan fluida mencapai silinder roda, maka minyak rem bertekanan akan membangkitkan piston untuk menekan kampas rem ke arah rotor yang berputar.
ADVERTISEMENT
Gesekan antara bantalan dengan rotor tersebut mengakibatkan adanya torsi, sehingga kendaraan menjadi lambat. Dan pada saat itulah cara kerja rem hidrolik terjadi.
Energi panas yang dihasilkan oleh gesekan tersebut disebarkan melalui sirkulasi udara dan saluran di rotor. Bantalan rem yang digunakan pada proses ini terbuat dari bahan khusus tahan panas akibat gesekan, seperti kaca sinter maupun kevlar. Sistem kerja rem hidrolik ini bisa anda jumpai pada beberapa moda transportasi yang memiliki daya tekanan berat, seperti sepeda.

Komponen pada Sistem Rem Hidrolik

Sistem rem hidrolik didukung dengan beberapa komponen utama, yaitu:
Master Silinder
Terletak setelah pedal rem dan berfungsi mengubah gerakan ayunan pedal rem menjadi sebuah tekanan hidrolik. Dalam master silinder ini terdapat piston dan beberapa saluran yang bernama reservoir dan selang utama.
ADVERTISEMENT
Brake Lines
Berupa beberapa selang penghubung antar komponen pada sistem rem hidrolik. Brake lines tersebut diproduksi dengan menggunakan dua material, yaitu karet khusus dan logam. Ketiga, silinder roda dengan peranannya dalam cara kerja rem hidrolik yaitu untuk mengubah kembali tekanan cairan menjadi gerakan mekanis.
(HDZ)