Sebelum Beli Mobil Listrik, Cermati Dulu Perbedaan 3 Jenisnya

Konten dari Pengguna
25 Mei 2021 19:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengisian daya listrik mobil BMW I3s. (Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengisian daya listrik mobil BMW I3s. (Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bila Anda berencana memboyong mobil listrik, Anda perlu memahami jenis-jenis mobil listrik serta perbedaannya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pertimbangan yang sesuai kebutuhan pemakaian nantinya.
ADVERTISEMENT
Mengenai jenisnya, mobil listrik memiliki 3 jenis dengan spesifikasinya masing-masing. Ketiganya adalah Hybrid, Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV).

Jenis Mobil Listrik

Sebagai informasi untuk Anda yang berniat melirik mobil listrik, berikut ini penjelasannya seperti dikutip dari kumparanOTO.
Mobil Hybrid
Mobil Hybrid adalah jenis mobil listrik yang masih memanfaatkan pembakaran internal namun dipadukan dengan kinerja motor listrik. Gabungan keduanya bekerja secara berdampingan sehingga sistemnya saling melengkapi.
Toyota Altis Corolla Hybrid. (Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan)
Dengan kata lain, mobil hybrid masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) di samping tenaga listrik. Mobil listrik pada jenis ini tidak memerlukan sistem plug-in untuk pengisian daya listriknya.
Mesin mobil hybrid berperan dalam memberikan tambahan daya ke motor listriknya. Sebagai generator, mesinnya berfungsi mengubah tenaganya menjadi energi listrik yang disimpan pada baterai.
ADVERTISEMENT
Motor listrik akan bekerja pada saat akselerasi awal, ketika mobil melaju konstan. Di sinilah mode listrik akan sepenuhnya aktif sehingga menghemat konsumsi BBM-nya.
Mode hybrid sendiri akan bekerja ketika mobil didorong untuk percepatan. Pada kondisi ini, mesinnya akan bekerja dengan memberikan tambahan tenaga dan daya terhadap motor listrik serta baterainya.
Berdasarkan studi Kementerian Perindustrian dan beberapa universitas, efisiensi bahan bakar yang ditawarkan mobil hybrid mencapai 49 persen.
Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV)
Pada jenis yang kedua adalah mobil listrik PHEV atau Plug-in Hybrid Vehicle.
Jenis mobil listrik ini memiliki cara kerja yang sama dengan mobil hybrid, namun dengan kapasitas baterai serta metode pengisian daya yang berbeda.
Toyota Prius, contoh mobil listrik PHEV. (Foto: dok. Toyota Astra Motor)
Jika mobil hybrid memanfaatkan tenaga kinetik untuk memasok tenaga listrik tambahan, maka mobil listrik PHEV memerlukan pengisian tenaga tambahan dengan sistem plug-in ke sumber listrik.
ADVERTISEMENT
Seperti mobil hybrid, PHEV juga menawarkan peningkatan efisiensi bahan bakar. Meskipun masih menggunakan BBM, pengguna mobil listrik jenis ini juga bisa bergantung pada daya listrik saja.
Kapasitas baterai PHEV sendiri memiliki ruang penyimpanan daya sebesar 8 hingga 13 kWh. Jika mengandalkan mode EV, mobil listrik jenis ini dapat menempuh jarak maksimal 55 kilometer.
Menurut hasil studi, mobil listrik PHEV mampu menghemat konsumsi bahan bakar hingga 74 persen.
Battery Electric Vehicle (BEV)
Kalau jenis yang satu ini adalah mobil listrik murni. Mobil listrik BEV atau Battery Electric Vehicle (BEV) tidak memiliki sistem pembakaran internal yang berarti mobil BEV bergantung sepenuhnya kepada listrik.
Salah satu mobil listrik murni (BEV), Lexus UX 300e. (Foto: Muhammad Ikbal/kumparan)
Dengan tidak menggunakan bahan bakar, mobil listrik BEV mengandalkan motor listrik dengan baterai yang diisi melalui sistem plug-in.
ADVERTISEMENT
Karena hanya bergantung dengan listrik, mobil ini memiliki keterbatasan jika digunakan di Indonesia. Ini disebabkan oleh jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang masih sangat terbatas.
Memang, jika Anda membeli mobil listrik murni akan mendapat fasilitas perangkat pengisian daya. Namun perlu diingat bahwa aktivitas mengisi daya mobil listrik akan menguras daya listrik yang cukup besar.
Untuk mencapai daya jelajah maksimum 250 km, baterainya harus mencapai kapasitas sebesar 42,2 kWh. Daya sebesar itu akan sangat memakan daya listrik jika Anda mengisinya di rumah.
Nah, itu dia perbedaan ketiga jenis mobil listrik yang ada. Apabila Anda ingin membeli mobil listrik, sebaiknya mehamami jenis-jenisnya terlebih dahulu agar mendapatkan mobil listrik yang sesuai kebutuhan Anda.
ADVERTISEMENT
(RAS)