Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Tol Jagorawi, Pelopor Jalan Tol di Indonesia
11 Juli 2022 12:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mungkin belum banyak yang mengetahui sejarah Tol Jagorawi di Indonesia. Tol Jagorawi merupakan tol yang menghubungkan Jakarta dengan kawasan Bogor hingga kawasan Ciawi. Tol ini menjadi salah satu pelopor pembangunan jalan tol di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Daihatsu, jalan tol adalah singkatan dari kata “Tax on Location”. Setiap masuk ke jalan tol, pengemudi harus membayarkan sejumlah uang sesuai dengan jenis kendaraan, tujuan serta jarak tempuh perjalanan. Uang yang dibayarkan nantinya akan digunakan oleh pihak ketiga yang berinvestasi dalam pembangunan jalan tol agar modalnya kembali serta digunakan untuk pemeliharaan jalan tol.
Tol Jagorawi tentunya memiliki sejarah panjang sebagai pelopor jalan tol di Indonesia. Penasaran dengan sejarahnya? Berikut ini adalah ulasannya.
Sejarah Tol Jagorawi
Mengutip dari laman BPJT PIPR, sejarah jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya Tol Jagorawi. Tol ini memiliki panjang 59 kilometer termasuk dengan jalan akses. Jalan Tol Jagorawi menghubungkan kawasan Jakarta dengan Bogor dan daerah Ciawi. Pembangunan jalan tol ini sudah dimulai sejak tahun 1975.
ADVERTISEMENT
Tol Jagorawi dibangun dengan menggunakan dana dari pemerintah serta pinjaman luar negeri. Dana ini diserahkan kepada PT Jasamarga sebagai penyertaan modal. Selanjutnya, PT Jasa Marga diberikan tugas oleh pemerintah untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah.
Kesuksesan pengoperasian Tol Jagorawi menjadi pendorong bagi Pemerintah Indonesia untuk memperluas pembangunan jalan tol. Pada periode 1995 hingga 1997, Pemerintah Indonesia mengupayakan percepatan pembangunan jalan tol melalui tender 19 ruas jalan tol sepanjang 762 km.
Namun, upaya ini terhenti akibat adanya krisis moneter. Penundaan ini juga berakibat pada stagnasi pembangunan jalan tol. Hal ini terlihat dari hanya terbangunnya 13,30 kilometer jalan tol pada periode 1997-2001.
Menurut Jasa Marga, pengoperasian Tol Jagorawi menjadi salah satu tonggak sejarah kelahiran PT Jasamarga (Persero) Tbk. Sebagai perusahaan pengembang dan operator jalan tol di Indonesia. Saat ini, Tol Jagorawi telah tersambung dengan berbagai ruas jalan tol lain seperti Jalan Tol Dalam Kota, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta hingga Bogor Ring Road.
ADVERTISEMENT
Tol Jagorawi menjadi salah satu masterpiece dari jalan tol di Indonesia. Hal ini dikarenakan Tol Jagorawi memiliki struktur yang masih prima. Selain itu, penataan landscape yang hijau memberikan suasana segar bagi pengguna jalan tol.
Kini, Tol Jagorawi telah mengalami perubahan sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol. Perubahan tersebut antara lain pemindahan Gerbang Tol ke Cimanggis, pelebaran jalan, penambahan sarana tempat istirahat hingga perubahan sistem transaksi.
Menurut Jasa Marga, tol ini memiliki sistem transaksi terbuka sejak berlakunya Peraturan Menteri PUPR Tanggal 31 Agustus 2017. Dengan sistem terbuka, pengendara hanya perlu melakukan pembayaran di gerbang masuk atau gerbang keluar. Bagi pengendara yang melakukan perjalanan menuju arah Jakarta, pembayaran dilakukan di gerbang masuk. Sedangkan, pengendara yang melakukan perjalanan menuju arah Bogor dapat melakukan pembayaran di setiap gerbang keluar.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Tol Jagorawi memiliki beberapa perubahan konstruksi semenjak dioperasikan pada tahun 1978 lalu. Mengutip dari laman Jasa Marga, Tol Jagorawi ruas Taman Mini-Citeureup telah memiliki 4x2 lajur. Untuk ruas Citeureup-Simpang Susun Bogor memiliki 3x2 lajur.
(RFN)