Torsi: Fungsi dan Perbedaan dengan Horse Power?

Konten dari Pengguna
26 Juli 2021 21:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mobil Ferrari di Abu Dhabi. (Foto: AFP/Karim Sahib)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Ferrari di Abu Dhabi. (Foto: AFP/Karim Sahib)
ADVERTISEMENT
Seringkali kita mendengar istilah torsi atau horse power dalam ulasan tentang kendaraan. Biasanya torsi atau horse power ini disebutkan saat membahas tenaga yang dihasilkan oleh mesin kendaraan.
ADVERTISEMENT
Dan setiap mendapatkan informasi tersebut, langsung terbesit anggapan bahwa, semakin besar kedua nilai yang dihasilkan, maka semakin maksimal pula kendaraan bisa melaju.
Hal itu tidaklah sepenuhnya salah, meski begitu dalam beberapa kasus, daya kuda ataupun torsi yang besar tidak membuat kendaraan dapat melaju dengan cepat juga.
Lantas, apa itu torsi? Apa yang membedakannya dengan daya kuda (horse power)?

Mengenal Torsi dan Horse Power

Dikutip dari KumparanOTO, Torsi adalah hasil perkalian dari gaya dengan jarak. Untuk mempermudah penjelasan ini, mari gunakan kunci pas sebagai analogi. Gaya yang dihasilkan untuk menggeser kunci ke jarak tertentu adalah torsi.
Mobil melaju dengan cepat (Foto: Pixabay)
Di dalam mesin kendaraan, pembakaran menghasilkan gaya untuk mendorong piston, yang kemudian mendorong poros engkol (cranckshaft) ke jarak tertentu. Piston dan poros engkol inilah yang kemudian menghasilkan gaya putar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, horse power atau daya kuda adalah nilai yang menunjukan saat sebuah gaya dilakukan. Torsi yang dikalikan dengan rpm akan menghasilkan daya kuda.
Sederhananya semakin cepat poros engkol berputar dengan gaya yang sama, semakin besar gaya yang akan dihasilkan mesin. Sebuah mobil dengan horse power yang lebih besar daripada torsi akan selalu melaju lebih cepat karena ini memberi mobil percepatan dan kecepatan.
Sebagai contoh, dua mobil dengan rasio perpindahan gigi yang sama. Satu menggunakan mesin Diesel dengan torsi 200 pound-feet (271 Nm) dan yang lainnya menggunakan mesin berbahan bakar bensin dengan torsi 100 pound-feet (135 Nm).
Mobil dengan mesin diesel dengan torsi lebih besar, dua kali lipat akan mengalami percepatan yang lebih kencang, karena mesinnya punya gaya yang terus dipacu lebih besar untuk menghasilkan tenaga lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Namun, mesin ini hanya akan mengalami perputaran sampai 2.626 rpm saja, sementara mesin dengan bensin akan berputar sampai 5.2.52 rpm.
Mesin berbahan bakar bensin akan kalah akselerasi pada awalnya, namun mesin ini tidak perlu mengganti gigi, sementara mesin Diesel akan dituntut melakukan pergantian gigi. Keduanya akan menawarkan besaran kecepatan yang sama, tapi mesin Diesel akan berakselerasi lebih cepat.
Inilah mengapa torsi rendah menjadi sangat penting untuk menghasilkan akselerasi yang lebih baik pada beberapa kesempatan. Torsi yang lebih besar tidak berarti satu kendaraan akan melaju lebih cepat daripada yang lainnya.
Contoh lain yang diberikan oleh Engineering Explained adalah sebuah Ford F-250 yang menghasilkan torsi 925 pound-feet (1.254 Nm), diadu dengan Honda S2000 yang hanya menghasilkan torsi 162 pound-feet (219 Nm).
ADVERTISEMENT
Pada kasus ini mobil yang disebut belakangan akan melaju lebih cepat, walaupun daya kudanya lebih kecil. Hal ini dikarenakan oleh faktor lain yang lebih vital yaitu power to weight ratio (rasio tenaga terhadap beban).
Honda S2000 yang berbobot 1.270 kg akan menyentuh 100 km dalam 5,7 detik, sementara Ford F-250 yang berbobot 3.764 kg mencapai kecepatan yang sama dalam 6,9 detik.
Ini menunjukan bahwa power-to-weight ratio lebih penting ketimbang weight-to-torque ratio (rasio beban terhadap torsi) untuk berakselerasi. Kesimpulannya torsi sangat penting untuk menentukan kemampuan mesin.
(HDZ)