Transmisi Triptonic: Kelebihan dan Cara Menggunakannya

Konten dari Pengguna
20 Juli 2021 6:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi transmisi triptonic (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi transmisi triptonic (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Apabila Anda ingin mempelajari dunia otomotif khususnya mobil, Anda harus mengenal istilah transmisi triptonic. Transmisi ini biasanya ditemukan pada mobil matik dan sebagai fitur tambahan.
ADVERTISEMENT
Triptonic adalah fitur tambahan yang terdapat pada transmisi mobil matik. Sistem tiptonic merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya, yaitu transmisi manumatik.

Transmisi Triptonic: Kelebihan dan Cara Menggunakannya

Transmisi triptonic memiliki fungsi untuk pengendara mobil matik yang ingin merasakan sensasi perpindahan gigi seperti pada mobil manual. Dikutip dari buku Kiat Membeli Mobil Bekas oleh Anthonius Riyanto, kelebihan dari transmisi triptonic adalah tidak diperlukan pedal kopling untuk mengantar perpindahan kecepatan kendaraan.
Dengan begitu, tidak diperlukan kerja dalam mengendarai kendaraan. Ketika pengendara sedang berada di jalan dalam kota yang sangat padat, transmisi triptonic akan sangat membantu pengendara dalam mengurangi kerepotan dan kelelahan berkendara.
Tak hanya itu, kelebihan dari sistem transmisi triptonic, yaitu mempunyai akselerasi atau kecepatan yang hampir menyerupai mobil bertransmisi manual dan pastinya jauh lebih baik dari transmisi matik biasa.
ADVERTISEMENT
Satu hal lagi kelebihan dari mobil bertransmisi tersebut adalah telah terkomputerisasi dengan baik. Jadi, pengendara dapat menggunakan mode manual dengan memindahkan gigi sendiri atau bisa dijadikan mobil matik secara keseluruhan.
Mobil yang memiliki transmisi triptonic ini sangat memudahkan pengendaranya untuk merasakan sensasi berkendara yang mudah dan nyaman. Akan tetapi, jika tidak bisa mengoptimalkan kemampuan transmisi tersebut akan sia-sia.
Ilustrasi transmisi triptonic (Foto: Pexels)
Cara Penggunaan Transmisi Triptonic
Penggunaan transmisi ini merujuk pada sistem kerja perpindahan tingkat kecepatan yang diatur sendiri oleh mesin kendaraan. Pengendara hanya tinggal memposisikan tuas transmisi "D" untuk menjalankan kendaraan secara normal.
Untuk posisi "1" dan "2" digunakan untuk menjalankan kendaraan ketika berada di jalan yang kondisinya naik atau turun secara tajam. Sementara posisi "R" atau Reverse yaitu untuk memundurkan kendaraan. Dan terakhir adalah posisi "P" yang mana difungsikan untuk memarkir kendaraan.
ADVERTISEMENT
Dalam buku berjudul Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan oleh Fathun, M.Pd, transmisi triptonic hadir dengan dua mode, yaitu D dan M+. Mode D memiliki Control Module yang mana Anda tidak perlu repot-repot untuk melakukan perpindahan kecepatan karena perpindahan percepatan atau roda gigi dilakukan secara otomatis.
Sementara, untuk mode M+ adalah mode manumatik yang memiliki percepatan 3 sampai 6 bahkan lebih. Namun, sistem perpindahan gigi tersebut juga telah terintegrasi dengan Control Module.
Jadi, Anda tidak bisa memindahkan percepatan transmisi sebelum batas RPM tercapai. Artinya, Anda tidak bisa menambah percepatan hingga gigi 4 atau lebih saat Anda sedang mengemudi dengan intensitas kecepatan yang pelan.
Tak hanya itu, transmisi triptonic juga memiliki beberapa sebutan seperti geartronic, touchshift, sporttronic, clutchless-manual.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penyebutan nama triptonic sebenarnya merupakan nama yang diberikan kepada mobil Porsche. Penyebutan ini kemudian juga digunakan oleh beberapa produsem mobil lain seperti VW, Audi, Land Rover, hingga Bugati.
(FOV)