Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Urutan Nilai Oktan pada BBM di Indonesia
18 April 2022 17:58 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Urutan nilai oktan pada BBM tentunya penting untuk diketahui pemilik kendaraan bermotor di Indonesia. Kandungan oktan merupakan salah satu informasi yang penting dalam bahan bakar yang akan digunakan oleh kendaraan bermotor.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Auto2000, bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Nama oktan berasal dari oktana (C8) yakni seluruh molekul penyusun bensin. Oktana dapat dikompresi hingga volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan.
Di dalam mesin, campuran udara dan bensin yang sudah berbentuk gas ditekan oleh piston hingga volumenya mengecil. Kemudian, campuran tersebut dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Campuran bahan bakar tersebut dapat terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran ini terbakar karena tekanan yang tinggi bukan dari busi, kendaraan akan mengalami gejala knocking.
Gejala ini terjadi karena penggunaan bahan bakar dengan oktan rendah yang menyebabkan naiknya temperatur dan tekanan di dalam ruang bakar mesin akibat pembakaran yang tidak sempurna. Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus, mesin mobil dapat mengalami kerusakan yang cukup parah.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana dengan urutan nilai oktan pada BBM yang dijual di Indonesia? Berikut ini adalah ulasannya.
Urutan Nilai Oktan pada BBM di Indonesia
Nilai oktan pada BBM yang dijual di Indonesia cukup beragam. Berikut ini adalah urutan nilai oktan BBM yang dijual di Indonesia dikutip dari laman lifepal.
1. BBM dengan Nilai Oktan 88
BBM pertama yang dijual di Indonesia adalah BBM dengan nilai oktan 88. BBM dengan nilai oktan 88 yang dijual di Indonesia adalah Premium yang diproduksi oleh Pertamina. BBM tersebut merupakan bahan bakar dengan oktan terendah yang dijual di Indonesia. Biasanya, Premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor dengan kompresi rendah di bawah 9:1.
Premium sudah jarang ditemukan di SPBU saat ini. Hal ini disebabkan Pertamina mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan di atasnya. Premium adalah Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014 dan Peraturan Presiden nomor 43 tahun 2018.
ADVERTISEMENT
2. BBM dengan Nilai Oktan 90
BBM kedua yang dijual di Indonesia adalah BBM dengan nilai oktan 90. BBM tersebut cukup banyak variannya di Indonesia. Misalnya, Pertamina memiliki produk Pertalite atau Vivo dengan Revvo 90.
Dilansir dari laman Pertamina Fuels, Pertalite merupakan bahan bakar minyak terlaris selain premium sebab harganya terjangkau. Nilai oktan Pertalite lebih tinggi dari Premium. Angka oktan yang lebih tinggi pada Pertalite ini menandakan kualitas bahan bakar yang ramah lingkungan.Hal ini disebabkan pembakaran bahan bakar yang sempurna dan efisien.
Pemerintah saat ini menetapkan Pertalite sebagai BBM bersubsidi. Dilansir dari kumparanBISNIS, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, dalam rapat dengan Komisi VII DPR mengungkapkan keputusan tersebut. Dengan adanya kebijakan ini, Pertalite menjadi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) seperti Premium. Awalnya, Pertalite merupakan Jenis BBM Umum (JBU) bersama Pertamax, Pertamina Dex, dan lainnya yang tidak disubsidi pemerintah.
ADVERTISEMENT
3. BBM dengan Nilai Oktan 92
BBM ketiga yang dijual di Indonesia adalah BBM dengan nilai oktan 92. BBM jenis ini cukup banyak variannya di Indonesia. Misal, Pertamina dengan Pertamax, Shell dengan Shell Super, dan Vivo dengan Revvo 92.
Dilansir dari laman Pertamina Fuels, Pertamax memiliki kandungan angka oktana riset (RON) dengan nilai 92. Pertamax diciptakan oleh Pertamina sebagai jawaban terhadap kondisi lalu lintas di Indonesia terutama di kota besar yang cenderung macet. Pertamax dapat digunakan oleh jenis kendaraan keluaran tahun 2000-an.
Sedangkan, bahan bakar Shell Super dilansir dari laman resmi Shell dilengkapi dengan teknologi dynaflex. Teknologi ini dapat mengurangi gesekan mesin baik ketika Anda sedang berada di lalu lintas yang lancar maupun macet. Teknologi tersebut dikombinasikan dengan molekul pembersih untuk menghilangkan endapan yang menghambat performa mesin.
ADVERTISEMENT
BBM RON 92 biasanya direkomendasikan untuk mobil LCGC atau di atasnya. Dilansir dari laman Auto2000, mobil berjenis LCGC direkomendasikan untuk menggunakan bensin dengan nilai oktan minimal 92.
4. BBM dengan Nilai Oktan 95
BBM keempat adalah BBM dengan nilai oktan 95. Contoh BBM dengan nilai oktan 95 adalah Shell V-Power. Bahan bakar Shell V-Power cocok digunakan untuk mesin berkompresi 11:1 hingga 12:1. Jika digunakan untuk mobil, bahan bakar ini cocok untuk Chevrolet Trax atau Honda Civic Turbo. Dilansir dari laman Shell, Shell V Power dilengkapi dengan teknologi dynaflex. Teknologi ini membantu meningkatkan kondisi mesin serta membantu memaksimalkan energi dari bahan bakar. Shell V Power juga dapat membantu mengurangi hingga 80% endapan dan mendorong performa mesin kendaraan. Shell V Power juga memiliki molekul pengurang gesekan yang membantu bagian penting dari mesin kendaraan Anda.
ADVERTISEMENT
5. BBM dengan Nilai Oktan 98
BBM selanjutnya adalah BBM dengan nilai oktan 98. Contoh BBM dengan nilai oktan 98 adalah Pertamax Turbo. Menurut Pertamina, Pertamax Turbo merupakan produk unggulan Pertamina. Bahan bakar ini memiliki nilai RON 98 yang mampu memenuhi kebutuhan kendaraan bermesin bensin dengan teknologi tinggi. Bahan bakar ini telah memenuhi standar Euro 4.
Pertamax Turbo lebih disarankan untuk pengguna kendaraan yang menginginkan kemampuan drivability (kelincahan) lebih baik, mesin lebih bertenaga namun ramah lingkungan. Kandungan oktan yang tinggi memberikan ketahanan yang tinggi terhadap kompresi sehingga pembakaran menjadi sempurna dan tidak meninggalkan residu sehingga mesin menjadi bersih.
(RFN)