Konten dari Pengguna

Diaspora Indonesia di Turki Berhasil Meraih Juara Tingkat Provinsi

PPI Turki
PPI Turki adalah organisasi pelajar yang berbentuk perhimpunan yang mewadahi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang ada di Turki. PPI Turki berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
15 Mei 2024 6:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Turki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Diaspora Indonesia di Turki Berhasil Meraih Juara Tingkat Provinsi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Konya – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Turki mengadakan lomba antar asrama se-provinsi Konya pada Minggu (12/5/2023) di Asrama Aladdin Universitas Selcuk. Lomba ini diikuti oleh 48 peserta dari asrama yang berbeda-beda dengan peraih juara dua, Muhammad Yusril Anam, salah satu mahasiswa Indonesia di Konya.
ADVERTISEMENT
Tenis meja adalah salah satu olahraga yang paling diminati di Turki, tentunya setelah dua olahraga primadona yakni sepakbola dan bola voli. Hal ini disebabkan cara bermain tenis Meja yang terbilang mudah dimainkan. Hanya dengan bet dan meja, permainan sudah bisa dimulai. Tidak ada alasan lagi, permainan ini tidak diminati oleh orang-orang Turki dan dengan mudahnya ditemukan lapangan tenis meja di tempat umum seperti sekolah, asrama, kampus dan kantor. Dengan alasan tersebut, akhirnya pemerintah Turki sering mengadakan lomba di cabang olahraga ini.
Peraih juara dua yang sering disapa Yusril itu merupakan mahasiswa aktif yang berkuliah di Konya dan beliau berasal dari kota daerah yang masih berusaha untuk menjadi daerah yang maju, yaitu Sulawesi barat, Majene di Indonesia. Bermain tenis meja bukan hanya sekedar untuk ikut lomba, tapi lebih dalam lagi, olahraga ini seakan menjadi hobi di baginya termasuk keluarganya “Tenis meja sudah menjadi hobi di keluargaku, aku pertama belajar dari abaku sendiri. adik-adikku dan beberapa sepupuku juga pemain tenis meja,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyampaikan bahwa setelah datang ke Turki, ia tidak ada keinginan lagi untuk ikut lomba dalam bidang olahraga kecuali lomba antar mahasiswa Indonesia di Turki yang tujuannya bukan hanya untuk lomba, tapi lebih kepada ajang silaturahmi antar pelajar Indonesia di Turki. Sejak awal ia hanya ingin menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan tidak tertarik untuk latihan rutin seperti ketika masih di Indonesia. Namun takdir berkata lain, setelah sampai di Turki, ia malah direkrut oleh tim tenis meja kampus Necmettin Erbakan dan akhirnya aktif mengikuti lomba nasional antar universitas di Turki setiap tahunnya.
Selain itu, ia menceritakan tentang awal dia bermain di masa kecilnya. “Aku dulu, biasanya main di bawah kolom rumah, karena rumah kami itu rumah kayu dan dibawahnya ada ruang sedikit untuk menaruh meja. Aku dan teman-teman biasanya main di sana dengan bet seadanya bahkan tidak jarang kami memakai bola rexona untuk main karena memang harga bola tenis meja tidak murah dan sulit untuk mendapatkannya waktu itu,” ucap yusril sambil ketawa dan nostalgia masa kecilnya. Dulunya hanya bisa main di kelas dengan menyusun meja dan buku tulis jadi netnya. Namun sekarang ia bermain di negara orang dan berhasil menjuarai lomba tersebut.
ADVERTISEMENT
Terakhir, ia menyampaikan bahwa tidak perlu malu dan merasa minder untuk berprestasi di negara orang. Karena setiap orang pasti ada bakat dan kelebihan masing-masing. “ayo bersosialisasi dengan masyarakat lokal, cari tempat yang kita bisa menyalurkan bakat di sana dan latihan dengan baik. Tidak harus di bidang olahraga, justru kita mengharapkan para diaspora Indonesia di Turki dapat berprestasi lebih banyak di bidang akademik.” tutupnya.
Redaksi: PPI Konya