Konten dari Pengguna

Tulisan-tulisan yang Bisa Mengubah Dunia

PPI Turki
PPI Turki adalah organisasi pelajar yang berbentuk perhimpunan yang mewadahi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang ada di Turki. PPI Turki berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
17 April 2022 4:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Turki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Editor: Yaya
zoom-in-whitePerbesar
Editor: Yaya
ADVERTISEMENT
Kita pasti sudah tau sebenarnya jika sebuah tulisan memiliki pengaruh besar terhadap orang yang membacanya. Tulisan merupakan sebuah rangkaian kata yang menjadi sebuah paragraf demi paragraf yang mengandung makna sebuah pemikiran didalamnya.
ADVERTISEMENT
Bisa kita lihat dan lacak bersama, orang-orang hebat yang banyak melahirkan tulisan-tulisan yang bisa mengubah perspektif dan pandangan orang-orang didunia. Misalkan Hamka, yang pernah dipenjara karena membuat tulisan-tulisan yang mengubah perspektif masyarakat hingga tulisanya dianggap menggemparkan kalangan elit politik dimasanya.
Hamka tidak hanya menuangkan pemikirannya dalam sebuah tulisan, terlebih Ia sangat produktif berkarya hingga menulis sebuah novel yang sangat fenomenal dan mendunia hingga sekarang ini. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sebuah judul novel yang menceritakan tentang cinta sepasang kekasih yang harus terhalang sebuah aturan adat di tanah Minangkabau. Selain disebut-sebut sebagai karya terbaik Hamka, novel ini juga diterbitkan dalam bahasa Melayu dan sejak tahun 1963 sudah menjadi bacaan wajib bagi siswa sekolah di Indonesia dan Malaysia.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada Bung Karno yang sudah sama-sama kita ketahui dengan kepintaran dan kelihaian beliau dalam menulis serta dahsyatnya beliau ketika berorasi. Banyak sekali produk kata-katanya yang hingga kini masih berputar-putar dalam khazanah kebangsaan kita, tulisannya pun mengilhami bangsa Asia Afrika untuk merdeka di zaman kolonialisme Eropa.
Dengan menulis kita bisa mengabadikan kekuatan kata-kata itu lebih lama dan luas. Tidak hanya orang-orang yang mendengar pidato Soekarno dilapangan Ikada yang merasakan euphoria kemerdekaan itu. Tapi dengan tulisan teks proklamasi, hingga kini begitu banyak pejuang dan anak bangsa yang berkobar semangatnya karena membaca tulisan teks proklamasi. Tulisan tersebut melintasi zaman dengan kekuatan kata-kata yang tidak berkurang.
Bahkan Napoleon Bonaparte juga mengatakan bahwa dirinya lebih merasa takut terhadap satu penulis ketimbang seribu orang tentara. Apa yang membuat Napoleon sang penakluk tersebut bahkan takut dengan seorang penulis. Apa Napoleon takut pada orang yang menulisnya atau apa kekuatan dari kata-kata yang ditulisnya?
ADVERTISEMENT
Yap pastinya karena dari tulisan mempunyai kekuatan makna dan kata-kata didalamnya. Ia lebih kuat dari pada peluru, lebih kuat dari ribuan prajurit, lebih kuat dari armada perang, lebih kuat dari pasukan penghancur sekalipun. Cukup hanya dengan beberapa kata, maka semangatmu akan berkobar, motivasimu akan muncul, bahkan bisa membawa perubahan besar pada suatu bangsa.
Sekarang ini begitu banyak orang yang menyadari kekuatan kata-kata. Kita bisa lihat begitu banyak yang datang ke seminar motivasi dan akhirnya terbangkit dengan kata-kata sang motivator. Tapi seberapa banyak yang bisa terbangkitkan. Hanya peserta yang ada disana bukan. Berbeda jika seorang menuliskan pengalaman atau kutipan sang motivator di strory media sosialnya. Akan lebih banyak orang lain yang menerima kekuatan kata-kata tersebut dan terbangkitkan.
ADVERTISEMENT
Contoh sederhananya lainnya. Kamu yang tengah memiliki mimpi, menuliskan kata-kata penyemangat dalam diary-mu. Pada suatu saat dikala kamu merasa lelah dengan proses mengejar mimpi tersebut, kamu membalik diary-mu dan membaca tulisanmu yang penuh semangat. Akankah kamu masih terpuruk atau kembali bersemangat ?
Begitulah kuatnya kata-kata sehingga mampu membuat orang-orang bangkit dari keterpurukan, mampu membuat orang-orang merubah masa depannya bahkan mampu merubah nasib suatu bangsa. Seperti Mahatma Gandhi yang tulisannya mampu menyatukan 59 suku bangsa, 200 juta kepala dan meredam perbedaan antar agama, kemudian menginspirasi rakyat melawan kolonialisme Inggris.
Maka dari itu, yuk kita belajar produktif menghasilkan tulisan-tulisan kecil yang penuh manfaat, menyebarkan pemikiran positif berupa tulisan untuk dibaca orang-orang. Banyak sarana yang bisa kita gunakan untuk menghasilkan sebuah tulisan. Mulai dari media sosial yang kita punya seperti Facebook, Instagram, Twitter, website dan lainnya. Sehingga tulisan kita akan terbaca oleh puluhan bahkan ratusan orang dalam sekali posting. (Yaya)
ADVERTISEMENT