5 Rekomendasi Dot untuk Bayi yang Susah Ngedot dengan Kualitas Baik

Ilustrasi rekomendasi dot untuk bayi yang susah ngedot. Sumber: unsplash.com/LucyWolski.

Rekomendasi dot untuk bayi yang susah ngedot terdiri dari merek-merek kenamaan yang sudah lama mendampingi para ibu dan bayinya. Bayi yang kurang susu akan rewel karena belum kenyang dan bisa menyebabkan kekurangan gizi.

Susu terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun ada beberapa keadaan tertentu yang membuat bayi harus ngedot. Tapi jika bayi susah ngedot, si ibu tentu akan kebingungan.

5 Rekomendasi Dot untuk Bayi yang Susah Ngedot

Rekomendasi dot untuk bayi yang susah ngedot. Foto adalah Botol Gelas Wide Neck w/ P-Plus Nipple. Sumber: pigeon.co.id.

Dikutip dari The Baby Book, William Sears dan Martha Sears (2006:284), sebaiknya dot bayi diperkenalkan secara bertahap sampai si bayi memilih sendiri dot yang paling nyaman baginya. Ibu disarankan tetap memegang botolnya agar terjadi interaksi.

Dot bayi yang nyaman ditunjukkan oleh ekspresi bayi dan susu yang dihabiskannya. Jadi jika bayi susah ngedot, kemungkinan dot yang diberikan ibu tidak nyaman bagi si bayi.

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi dot untuk bayi yang susah ngedot yang bisa dicoba, yang spesifikasinya dikutip dari masing-masing website atau akun penjualan resminya.

1. Pigeon Botol Gelas Wide Neck w/ Peristaltic Slim Neck Nipple

Dot ini menggunakan botol gelas dari bahan gelas borosilicate yang BPA free dan memiliki standar food contact grade. Botol gelas memiliki transparansi yang dapat memperlihatkan benda asing dan dapat mempertahankan kehangatan susu lebih lama.

Puting dot menggunakan bahan rubber silicone dengan air ventilation system. Putingnya yang lembut dan elastis dapat mendukung gerakan menyusui alami (peristaltik). Putingnya tersedia dalam ukuran S, M, L dan Y.

2. Mothercare Wide Neck Bottle with Anticolic Teat

Rekomendasi dot untuk bayi yang susah ngedot. Foto adalah Mothercare Wide Neck Bottle with Anticolic Teat. Sumber: mothercare.co.id.

Dot Mothercare ini terdiri dari botol yang lebar dengan puting yang berulir dan berbentuk alami menyerupai payudara. Dot ini mampu memberi kenyamanan pada bayi yang beralih ke dot atau bayi yang menyusu ganda (ASI dan susu formula).

Dot ini dilengkapi dengan katup antikolik untuk menghindari gas yang tidak nyaman di perut. Bahan yang digunakan bebas BPA dan aman dibersihkan dalam sterilisator. Putingnya tersedia untuk aliran lambat, sedang dan cepat.

3. Chicco Nursing Feeding Bottle Natural Feeling

Dot Chicco didesain memiliki bentuk dan tekstur yang menyerupai payudara ibu sehingga bayi merasa nyaman. Dot ini dilengkapi dengan sistem antikolik ganda untuk mencegah udara masuk ke dalam perut bayi sehingga menyebabkan bayi rewel.

Bahan dot terbuat dari polypropylene berkualitas tinggi yang bebas BPA. Leher botol berukuran lebar sehingga memudahkan proses pembersihan dan pengisian. Dot Chicco tersedia dalam ukuran 150 ml, 250 ml dan 330 ml.

4. Philips Avent Natural Response

Rekomendasi dot untuk bayi yang susah ngedot. Foto adalah Philips Avent Natural Response. Sumber: philips.co.id.

Dot ini mengikuti irama minum bayi atau merespon gerakan bayi secara alami, yaitu susu hanya mengalir ketika bayi minum secara aktif. Dengan demikian, bayi dapat minum, menelan dan bernapas secara alami ketika sedang menyusu.

Dot Avent terbuat dari bahan silikon yang bebas BPA. Desainnya antibocor dan dilengkapi dengan katup antikolik. Tutupnya mudah dikombinasikan dengan tutup lain untuk berbagai keperluan, termasuk untuk menyedot ASI ibu.

5. Hegen PCTO Feeding Bottle PPSU

Botol ini serbaguna karena dapat digunakan untuk minum susu dan untuk menyimpan MPASI hanya dengan mengubah bagian tutupnya. Botol Hegen menggunakan bahan polyphenylsulfone (PPSU) yang telah mendapatkan sertifikasi kesehatan internasional (FDA).

Dot Hegen tahan suhu tinggi, bebas bau dan mudah dibersihkan. Dot Hegen membuat bayi merasa nyaman karena memiliki variasi aliran sesuai dengan usia bayi

Rekomendasi dot untuk bayi yang susah ngedot di atas mungkin tidak langsung cocok pada percobaan pertama. Ibu harus bersabar dengan memberi kesempatan pada bayi untuk menyesuaikan diri. (lus)

Baca juga: 5 Rekomendasi Susu Kedelai di Indomaret yang Sehat dan Bergizi