3 Penyebab Cyberbullying yang Dilakukan oleh Remaja

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2023 20:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Cyberbullying. Sumber: Mikhail Nilov/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Cyberbullying. Sumber: Mikhail Nilov/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Cyberbullying adalah perundungan di media sosial. Bukan hanya orang dewasa yang melakukan cyberbullying, kalangan remaja juga banyak yang melakukannya.
ADVERTISEMENT
Banyak penyebab cyberbullying yang membuat remaja berani melakukan demikian. Penyebab utamanya biasanya karena kurang kontrol diri dan sosial.
Terlebih lagi, masa remaja sangat creative exploration (eksplorasi kreatif) sehingga sangat terbuka dengan ide-ide baru. Alasan inilah, kenapa remaja bisa menjadi pelaku cyberbullying. Lebih jelasnya, simak ulasan berikut!

Penyebab Remaja Melakukan Cyberbullying

Ilustrasi: Penyebab Cyberbullying. Sumber: Anna Shvets/Pexels.com
Ns. Debby Sinthania, S.Kep., M.Kep., dkk. dalam buku berjudul Kesehatan Mental (Teori dan Penerapan) menjelaskan bahwa cyberbullying adalah bahaya yang dijalankan secara sengaja juga berulang-ulang yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial maupun pesan elektronik.
Pelaku dari cyberbullying bisa bersembunyi di balik komputer. Dengan kata lain, pelaku cyberbullying bisa melakukan penyamaran ketika melancarkan aksi bullying.
Mirisnya, pelakunya banyak yang masih remaja. Hal ini terjadi karena beberapa penyebab, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Teknologi Berkembang Pesat

Teknologi yang berkembang dengan pesat sangat memengaruhi perilaku bullying pada remaja.
Terlebih, sekarang ini internet menjadikan kegiatan dan pola bermain remaja tergeser. Jika dulu para remaja suka bermain secara bersama-sama di suatu tempat, sekarang mereka lebih suka menghabiskan waktunya dengan berselancar di dunia maya.
Mirisnya, remaja tidak bisa memfilter informasi pada perkembangan teknologi tersebut sehingga banyak yang menjadi pemicu konflik dan munculnya cyberbullying.
Para remaja berpikir dengan melontarkan ejekan hingga komentar jahat di media sosial orang lain, mereka akan tetap aman dan tidak akan mendapatkan balasan secara fisik.
Dengan begitu, para remaja itu semakin gencar melakukan cyberbullying bahkan kepada orang dewasa sekali pun.

2. Tidak Mengetahui Risiko Hukum

Para remaja berani melakukan cyberbullying sebab mereka tidak tahu tentang hukum yang berlaku. Padahal, pelaku cyberbullying bisa dikenai sanksi pidana.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, lingkungan sebaiknya mengedukasi remaja tentang apa itu cyberbullying, bagaimana dampak negatifnya, dan hukuman pelaku cyberbullying.
Dengan demikian, para remaja akan paham dan bisa berpikir dalam-dalam sebelum beraksi di media sosial.

3. Suka Meniru

Remaja adalah masa di mana mereka cenderung labil, mencari jati diri, dan secara bebas mengeksplorasi berbagai hal. Pada masa ini, mereka cenderung banyak mempelajari hal baru di lingkungannya.
Misalnya, teman atau keluarga seorang remaja mempunyai media sosial. Kemudian, dia membuat dan menggunakan media sosial juga. Akhirnya, ia pun melihat konten negatif di media sosialnya dan juga membaca berbagai komentar negatif. Selanjutnya, ia akan meniru konten dan komentar tersebut.
Hal ini akan semakin parah jika orang tua dan lingkungan tutup mata dengan keseharian para remaja tersebut.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, tugas orang tua dan lingkungan sangat amat penting agar remaja tidak terlibat dan menjadi pelaku cyberbullying. Semoga membantu! (Ek)