Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
4 Cara Menghadapi Pasangan Avoidant Attachment yang Kerap Tampak Mandiri
8 Desember 2024 7:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap individu memiliki tipe attacment style yang berbeda dalam membangun hubungan atau kedekatan dengan orang lain. Salah satunya adalah avoidant attachment. Karakter ini cenderung memilih untuk hidup mandiri. Oleh karena itu, penting untuk tahu cara menghadapi pasangan avoidant attachment.
ADVERTISEMENT
Dalam psikologi, gaya attachment ini terbentuk dari pola pengasuhan yang didapatkan sejak masih anak-anak. Ketika masih kecil, attachment style timbul antara hubungan orang tua dan anak. Saat beranjak dewasa, gaya ini muncul pada pasangan.
Ketahui Cara Menghadapi Pasangan Avoidant Attachment
Dikutip dari buku Psikologi untuk Indonesia, Avin Fadilla Helmi, Annisa Reginasari, Cicilia Larasati Rembulan (2020:88), teori attachment pada prinsipnya adalah teori yang menjelaskan tentang relasi antara orang tua dan anak pada masa kecil dapat memengaruhi pola relasi yang dikembangkan oleh anak di masa dewasa (Berry et al.,2008).
Di dunia psikologi dikenal ada empat jenis attachment style yang dimiliki oleh manusia dan masing-masing mempunyai karakteristik berbeda, salah satunya avoidant attachment.
Anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, tidak bisa mengekspresikan perasaan, pernah ditinggal orang terdekat berpotensi tumbuh dengan jenis avoidant attachment termasuk di dalam hubungan percintaan.
ADVERTISEMENT
Karakter dengan jenis avoidant attacment ini cenderung menolak atau menghindari ikatan hubungan yang intim. Tak hanya itu saja mereka kerap tampak mandiri , sukar percaya pada orang lain dan kesulitan untuk menjalin komitmen.
Berikut ini cara menghadapi pasangan avoidant attachment yang bisa diterapkan agar hubungan bisa berjalan searah.
1. Menciptakan Suasana yang Nyaman
Coba untuk memahami dari sudut pandangnya akan membantu menemukan cara untuk menghadapinya. Seseorang dengan tipe avoidant ini perlu merasa aman sebagai diri sendiri terlebih dulu. Lalu, mereka bisa meningkatkan komunikasi serta keintiman dengan pasangan.
Memberikan rasa aman bisa dimulai dengan menerima pasangan apa adanya. Ciptakan suasana yang nyaman, tidak terlalu memojokkannya. Dengan demikian, sikapnya bisa berubah seiring berjalannya waktu.
2. Jadilah Pendengar yang Baik
Mendengarkan pasangan tanpa perlu memberikan tekanan dan menghakimi adalah cara terbaik dalam menghadapinya. Orang dengan tipe avoidant ini memiliki pengalaman di masa lalu di mana mereka tidak didengar dan sulit mengekspresikan apa yang dirasa.
ADVERTISEMENT
Dengan menjadi pendengar yang baik dan empatik, lambat laun mereka bisa membuka diri. Responlah pasangan dengan pengertian bukan konfrontasi.
3. Memberi Jarak
Di setiap hubungan yang sehat, penting untuk mengatur batasan. Misalnya memberikan masing-masing ruang untuk melakukan hobi. Begitu pun dengan menghadapi pasangan avoidant. Mereka membutuhkan waktu sendiri setiap hari.
Cara terbaik adalah dengan menawarkan waktu untuk sendiri terlebih dulu. Hal ini sangat membantu pasangan avoidant merasa lebih diterima.
4. Validasi Perasaan Pasangan
Luka yang mereka alami di masa kecil sangat berdampak pada hubungan di masa dewasa. Pasangan avoidant sulit untuk mengutarakan apa kebutuhannya. Namun, ketika pasangan memilih mengukapkan perasaannya, bantuk dengan memvalidasi perasaan tersebut.
Tidak selamanya harus setuju dengan apa yang pasangan rasakan, tapi yang harus dilakukan adalah menerima bahwa perasaan pasangan baik-baik saja dan sama validnya dengan perasaan sendiri.
ADVERTISEMENT
Kesabaran adalah kunci dalam cara menghadapi pasangan avoidant attachment. Semua membutuhkan waktu untuk berproses untuk saling menerima dan hubungan bisa lebih intim. (RAN)