Konten dari Pengguna

4 Cara Menghilangkan Sifat Impulsif yang Merugikan

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
23 Desember 2024 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Menghilangkan sifat Impulsif. Sumber: Pexels/.Yan Krukau
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Menghilangkan sifat Impulsif. Sumber: Pexels/.Yan Krukau
ADVERTISEMENT
Dalam psikologi, melakukan tindakan tanpa memikirkan konsekuensi yang didapatkan termasuk dalam sifat impulsif yang merugikan. Ada beberapa cara menghilangkan sifat impulsif agar mengurangi dampak yang negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya karena individunya ceroboh ataupun malas berpikir panjang, tetapi bisa saja sifat ini muncul karena berkaitan dengan adanya gangguan mental. Jadi, sebaiknya semua harus diperhatikan lebih dalam lagi dengan bantuan ahli.

Ketahui Cara Menghilangkan Sifat Impulsif

Ilustrasi Cara Menghilangkan sifat Impulsif. Sumber: Pexels/Borko Manigoda
Menurut buku Seharusnya Tidak Begitu: Cara Paling Serius Menghadapi Kecemasan dan Ketidakpuasan, Asti Musman (2020:89), perilaku impulsif adalah kondisi saat seseorang mendapatkan dorongan untuk melakukan sebuah tindakan ranpa memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu.
Sifat impulsif cenderung membuat manusia tidak dapat mengontrol dirinya sendiri, terkadang perilakunya menjadi tidak rasional. Inilah cara menghilangkan sifat impulsif yang dapat dicoba sebagai upaya memperbaiki diri.

1. Mencari Sumber Gangguan

Sifat impulsif dapat muncul dengan berbagai penyebab, misalnya peristiwa di masa lalu, atau hal lain yang membuat seseorang tak dapat mengontrol dirinya.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui masalah yang menjadi sumber di pikirannya, sebaiknya menentukan solusi untuk menghilangkan gangguan tersebut.

2. Coping Mecanism

Strategi ini menjadi salah satu strategi cara menghilangkan sifat impulsif. Jadi ketika seseorang sedang menghadapi situasi atau kondisi yang membuatnya merasa tidak nyaman, seperti stres atau cemas, mereka dapat melakukan coping mecanism dengan cara yang sehat. Misalnya berolah raga ringan, journaling, dan merelaksasi diri.

3. Terapi Psikologis

Melalui terapi ini, dokter akan membimbing pasien untuk mengubah perilaku impulsif dan meningkatkan kemampuannya dalam berpikir sebelum bertindak atau melakukan suatu hal.
Kemudian, dokter juga dapat merekomendasikan terapi kelompok atau terapi keluarga yang dinilai efektif dalam menangani perilaku impulsif.

4. Menanamkan Kesadaran Diri dan Cara Berpikir Rasional

Melatih kesabaran dengan menanamkan kesadaran diri serta cara berpikir rasional dapat membuat seseorang mengendalikan diri dengan baik. Jadi, tidak membiarkan sifat impulsif menguasai pikiran yang berujung tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
ADVERTISEMENT
Itulah cara menghilangkan sifat impulsif yang dapat diterapkan secara perlahan. Hal ini dapat dilakukan demi kenyamanan diri sendiri dan orang lain, sebab impulsif dapat merugikan jika tidak ditangani dengan benar. (DVA)