Konten dari Pengguna

5 Akibat Menahan Emosi Terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
4 Oktober 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Akibat Menahan Emosi. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Sydney
zoom-in-whitePerbesar
Akibat Menahan Emosi. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Sydney
ADVERTISEMENT
Ada beberapa akibat menahan emosi terhadap kesehatan fisik dan mental, salah satunya adalah penyakit psikomatis. Menahan emosi, terutama yang negatif seperti marah, sedih, atau frustasi, sering kali dilakukan untuk menghindari konflik atau situasi yang tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs resmi Terapi Menguasai Rasa Marah, Noerillahi (2023: 58), sikap ini terkadang dianggap sebagai cara terbaik untuk menjaga ketenangan. Namun, kebiasaan ini juga dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.

Akibat Menahan Emosi yang Dipendam Sendiri

Akibat Menahan Emosi. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Brooke
Menahan emosi mungkin terlihat seperti solusi yang baik dalam situasi tertentu. Namun, jika dilakukan secara terus-menerus, dampaknya bisa sangat merugikan bagi kesehatan fisik dan mental.
Mengelola emosi dengan sehat adalah kunci untuk menjaga keseimbangan hidup. Untuk menghindari akibat buruk dari menahan emosi, penting bagi setiap individu untuk belajar mengelola emosinya dengan baik.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan berbicara kepada seseorang yang dipercaya atau menulis di jurnal sebagai bentuk pelampiasan emosi. Selain itu, meditasi, olahraga, dan teknik relaksasi lainnya dapat membantu mengurangi stres dan menyeimbangkan emosi.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah beberapa akibat yang dapat timbul dari menahan emosi.

1. Stres Berlebihan

Menahan emosi dapat menyebabkan peningkatan stres dalam tubuh. Ketika seseorang menahan perasaan negatif, tubuhnya merespons dengan meningkatkan produksi hormon stres, seperti kortisol.
Stres berlebihan ini dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, masalah pencernaan, hingga gangguan tidur. Dalam jangka panjang, stres kronis juga bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti penyakit jantung.

2. Gangguan Kesehatan Mental

Menahan emosi secara terus-menerus dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Orang yang tidak mampu mengekspresikan emosinya dengan sehat cenderung mengalami gangguan kecemasan dan depresi.
Perasaan yang terpendam dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan tidak dapat mengatasi permasalahannya, sehingga meningkatkan risiko depresi. Selain itu, kecemasan berlebihan juga sering terjadi akibat emosi yang tidak tersalurkan dengan baik.
ADVERTISEMENT

3. Masalah Hubungan Sosial

Menahan emosi tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga dapat memengaruhi hubungan dengan orang lain. Seseorang yang menahan emosi sering kali sulit berkomunikasi secara terbuka.
Sehingga menyebabkan kesalahpahaman dalam hubungan interpersonal, baik itu dengan keluarga, teman, maupun pasangan. Ketika emosi yang tertahan akhirnya meledak, hal ini bisa memicu konflik yang lebih besar dan merusak hubungan yang sudah terjalin.

4. Penyakit Psikosomatis

Penyakit psikosomatis adalah kondisi fisik yang disebabkan oleh masalah psikologis, seperti emosi yang terpendam. Menahan emosi dapat menyebabkan gejala fisik.
Mulai dari sakit kepala, sakit perut, atau nyeri otot, tanpa adanya penyebab medis yang jelas. Ini terjadi karena tubuh merespons tekanan emosional dengan cara yang berdampak pada kesehatan fisik.

5. Penurunan Kesejahteraan Emosional

Ketidakmampuan mengekspresikan emosi dengan sehat dapat membuat seseorang merasa tidak puas dengan hidupnya. Orang tersebut mungkin merasa terkekang atau kehilangan kendali atas perasaannya.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa akibat menahan emosi terhadap kesehatan fisik dan mental. (Msr)