Konten dari Pengguna

5 Bentuk Kekerasan Verbal yang Sering Terjadi untuk Diwaspadai

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
25 Februari 2024 23:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bentuk kekerasan verbal. Sumber: Vera Arsic/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bentuk kekerasan verbal. Sumber: Vera Arsic/pexels.com
ADVERTISEMENT
Kekerasan verbal adalah suatu bentuk kekerasan yang dilakukan melalui kata-kata menyakitkan. Adapun beberapa bentuk kekerasan verbal adalah sering menyalahkan dan memberikan nama panggilan buruk.
ADVERTISEMENT
Vega, Hapidin, dan Karnadi dalam Pengaruh Pola Asuh dan Kekerasan Verbal terhadap Kepercayaan Diri (Self-Confidence) menyebutkan bahwa perilaku kekerasan verbal ini bisa berdampak terhadap kesehatan mental hingga kepercayaan diri seseorang.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar bentuk kekerasan verbal, simak selengkapnya di artikel berikut.

Bentuk Kekerasan Verbal

Ilustrasi bentuk kekerasan verbal. Sumber: Vera Arsic/pexels.com
Kekerasan verbal adalah bentuk kekerasan yang sering terjadi dan berkaitan dengan perkataan. Biasanya, kekerasan verbal atau verbal abuse dilakukan dengan menghina maupun mencemooh.
Adapun beberapa bentuk kekerasan verbal yang dapat ditemukan dalam keseharian adalah sebagai berikut.

1. Mengkritik

Salah satu bentuk kekerasan verbal adalah dengan mengkritik. Biasanya, kritik yang diberikan bukan bersifat membangun, tetapi cenderung bersifat negatif.
Bahkan, kritikan ini ditujukan untuk melemahkan orang lain, sehingga membuat korban bisa kehilangan kepercayaan diri.
ADVERTISEMENT

2. Memberi Nama Panggilan Buruk

Bentuk kekerasan verbal selanjutnya adalah memberikan nama panggilan yang buruk. Seseorang yang melakukan jenis kekerasan verbal ini juga biasanya akan memanggil dengan cara agresif dan meneriaki secara terus-menerus.

3. Sering Menyalahkan

Bentuk kekerasan verbal berikutnya adalah sering menyalahkan maupun menuduh. Hal ini biasanya bukan berdasarkan kesalahan korban, tetapi pelaku kekerasan verbal cenderung suka mencari-cari kesalahan.
Di samping itu, kesalahan tersebut bisa jadi adalah perilaku dari pelaku sendiri, tetapi dirinya tidak mau mengakuinya. Alhasil, dirinya cenderung suka mencari kesalahan orang lain.

4. Silent Treatment

Bentuk kekerasan verbal lainnya adalah melakukan silent tratment atau mendiamkan seseorang. Misalnya adalah ketika pelaku dan korban bertengkar hebat, tetapi pelaku memilih untuk mendiamkannya dan lari dari masalah. Hal ini termasuk sebagai hubungan yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT

5. Menyembunyikan Identitas

Bentuk kekerasan verbal berikutnya adalah menyembunyikan identitas. Hal ini banyak terjadi dalam kasus pernikahan ketika pasangan memutuskan untuk menyembunyikan identitasnya.
Misalnya, ketika pasangan menutupi bahwa dirinya telah menikah hanya karena ingin mendekati orang yang disukainya atau akibat jenuh dengan rumah tangganya.
Demikian sederet informasi mengenai bentuk kekerasan verbal yang sering terjadi. [ENF]