Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Cara Membalas Omongan Orang yang Menyakitkan Perasaan
25 Januari 2024 22:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara membalas omongan orang yang menyakitkan perasaan adalah tetap tenang dan fokus pada diri sendiri. Ketenangan merupakan poin penting dalam menghadapi fluktuasi emosi seperti saat merasa sakit hati dengan omongan orang lain.
ADVERTISEMENT
Ketenangan dapat membantu seseorang membuat keputusan secara lebih bijak sehingga meminimalkan potensi penyesalan di kemudian hari. Selain itu, cara lain untuk membalas omongan yang menyakitkan adalah giat mengasah kemampuan diri.
5 Cara Membalas Omongan Orang yang Menyakitkan
Setiap manusia mempunyai potensi untuk merasa sakit hati. Dikutip dari buku Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar, Surya (2011: 235), perasaan sakit hati adalah emosi yang paling mendominasi hubungan antarmanusia, baik pribadi maupun profesional.
Sakit hati dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Salah satu contoh adalah ketika seseorang mendapat omongan buruk dari orang lain.
Ketika hal itu terjadi, seseorang tentu merasa sedih, marah, kecewa, dan berbagai perasaan negatif lain yang membuat diri ingin membalas. Pada konsep agama, membalas kejahatan dengan kejahatan tentu tidak dibenarkan.
ADVERTISEMENT
Namun, perasaan sakit hati yang teramat sangat terkadang membuat seseorang ingin membalasnya. Berikut adalah lima cara membalas omongan orang yang menyakitkan perasaan:
1. Tetap Tenang
Tetap tenang adalah kunci dalam menghadapi berbagai masalah, termasuk fluktuasi emosi saat menerima omongan yang menyakitkan. Tetap tenang dapat membantu seseorang tidak bertindak gegabah yang semakin merugikan diri sendiri.
2. Abaikan Omongan yang Menyakitkan
Pilihan cara kedua adalah abaikan omongan yang menyakitkan. Jika omongan yang menyakitkan itu merujuk pada kritik pedas, fokus pada saran saja supaya bisa memperbaiki diri.
Abaikan kata-kata kasar atau makian agar tidak menjadi rendah diri atau semakin marah. Jika hal itu terjadi, diri akan semakin merasa lelah akibat ledakan emosi yang semakin menjadi.
3. Fokus pada Diri Sendiri
Fokus pada diri sendiri juga menjadi kunci untuk tetap percaya diri dan menjaga diri tetap dalam kondisi baik. Fokus pada diri sendiri dapat memiliki berbagai macam bentuk, misalnya:
ADVERTISEMENT
4. Asah Kemampuan Diri
Cara keempat adalah mengasah kemampuan diri. Hal itu diperlukan agar seseorang lebih yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak terpengaruh dengan omongan kasar dari orang lain.
5. Fokus pada Hal-hal yang Baik
Cara kelima adalah fokus pada hal-hal baik. Contohnya, fokus pada orang yang benar-benar menyayangi diri, fokus pada kesibukan diri, fokus menjalani kegiatan ibadah, dan lain-lain supaya diri tidak tenggelam dalam suasana negatif akibat omongan kasar.
Berdasarkan ulasan di atas, jelas bahwa cara membalas omongan orang yang menyakitkan tidak harus dengan kejahatan. Ada cara yang lebih baik untuk membalas omongan tersebut, yakni tetap tenang, fokus pada diri sendiri, serta fokus pada hal-hal yang baik. (AA)
ADVERTISEMENT