5 Cara Menasehati Anak yang Susah Diatur agar Lebih Menurut

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
22 Januari 2024 20:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Menasehati Anak yang Susah Diatur. Sumber: Pexels.com/Ketut Subiyanto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Menasehati Anak yang Susah Diatur. Sumber: Pexels.com/Ketut Subiyanto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cara menasehati anak yang susah diatur adalah mendengarkan perspektifnya terlebih dahulu. Orang tua perlu melakukan hal tersebut agar lebih mudah dalam menentukan langkah yang tepat untuk memperbaiki kekeliruan pada pandangan anak.
ADVERTISEMENT
Selain mendengarkan perspektif anak, orang tua juga dapat melakukan berbagai macam cara untuk menasehati anak. Misalnya, memberi penjelasan, mengajak diskusi, menentukan batasan, dan memberi kesempatan kepadanya.

5 Cara Menasehati Anak yang Susah Diatur

Ilustrasi Cara Menasehati Anak yang Susah Diatur. Sumber: Pexels.com/Gustavo Fring
Setiap orang tua tentu memiliki tantangan tersendiri dalam merawat, mendidik, dan membesarkan anak. Salah satu contohnya ketika memiliki anak yang susah diatur.
Guna melengkapi referensi dalam menghadapi tantangan tersebut, berikut lima cara menasehati anak yang susah diatur agar lebih menurut kepada orang tua:

1. Mendengarkan Perspektif Anak

Anak bisa dengan cepat menangkap berbagai stimulasi yang diterima oleh pancaindranya, termasuk sikap dan perilaku orang sekitar. Jika melihat perilaku buruk dari orang sekitar, anak bisa saja menjadi susah diatur.
Jika hal itu terjadi, orang tua perlu bertanya kepada anak dan mendengarkan perspektifnya. Kegiatan mendengar perspektif anak adalah langkah penting agar orang tua lebih mudah menasehati dan memperbaiki kekeliruan dari perspektif anak.
ADVERTISEMENT

2. Memberi Penjelasan

Selain mendengarkan perspektif anak, orang tua juga perlu memberi penjelasan saat menasehati anak. Penjelasan adalah hal penting agar anak memahami alasan orang tua melarang anak bertindak, berperilaku, atau berkata yang tidak baik.
Contoh penjelasan yang dapat diberikan kepada anak, yaitu:

3. Mengajak Anak Berdiskusi

Dikutip dari buku Pendidikan Ala Generasi Kids Zaman Now, Saputro, dkk. (2022: 146), “kids jaman now” memiliki pola pikir yang lebih berkembang daripada “kids jaman old”. Hal itu terjadi karena perkembangan teknologi yang memudahkan anak memperoleh informasi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kondisi itu, orang tua perlu mengajak anak berdiskusi untuk meluruskan cara berpikirnya. Diskusi dapat membantu orang tua mengajak anak aktif berpikir dan bercerita, baik itu tentang pendidikan, pengetahuan, atau permasalahan yang anak hadapi.

4. Menentukan Batasan terhadap Anak

Cara lain untuk menasehati anak yang susah diatur adalah menentukan batasan terhadapnya. Penentuan batasan tersebut boleh dilakukan jika orang tua sudah mengajak anak berdiskusi dan memberi penjelasan padanya.

5. Memberi Kesempatan agar Anak Belajar dari Pengalaman

Jika anak sudah diberi penjelasan dan tetap mencoba hal yang orang tua larang, orang tua bisa memberi kesempatan agar anak belajar dari pengalaman. Namun, orang tua tetap perlu waspada dan membimbing anak agar dirinya tetap aman.
Salah satu contohnya, orang tua melarang anak berlari tanpa alas kaki. Jika anak tetap melakukannya, orang tua perlu memastikan bahwa tidak ada benda tajam yang bisa melukai kaki anak dan tetap mempersiapkan kotak P3K.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan ulasan di atas, diketahui bahwa ada lima cara menasehati anak yang susah diatur. Cara tersebut adalah mendengarkan perspektif anak, memberi penjelasan, mengajak diskusi, menentukan batasan, dan memberi kesempatan kepadanya. (AA)