Konten dari Pengguna

5 Cara Menghadapi Atasan yang Temperamental dengan Bijak

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
11 Desember 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Menghadapi Atasan yang Temperamental. Sumber: Pexels/YanKrukau
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Menghadapi Atasan yang Temperamental. Sumber: Pexels/YanKrukau
ADVERTISEMENT
Bos Bos yang emosional bisa menjadi tantangan tersendiri. Suasana kerja yang penuh ketegangan dapat memengaruhi kinerja dan hubungan antar karyawan di kantor. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghadapi atasan yang temperamental.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak mudah, setiap karyawan memiliki pilihan tentang bagaimana harus bersikap. Diam bukan berarti pasrah atau menunjukkan kelemahan, melainkan mencerminkan kebijaksanaan dalam kehidupan profesional.

Cara Menghadapi Atasan yang Temperamental

Ilustrasi Cara Menghadapi Atasan yang Temperamental. Sumber: Pexels/YanKrukau
Menurut buku Muslimah at Work: Strategi Sukses Pribadi & Karir karya Eli Mulyadi (2005:113), kebiasaan bos yang marah-marah, berbicara nada tinggi, kasar, dan memaki tentu membuat karyawan tidak nyaman saat di tempat kerja.
Namun, setiap orang tidak bisa mengendalikan tindakan orang lain sesuai dengan apa yang diinginkan. Maka dari itu, setiap karyawan perlu memahami cara menghadapi atasan yang temperamental.

1. Bersikap Tenang

Menanggapi kemarahan atasan dengan emosi hanya akan memperburuk keadaan. Tetap bersikap tenang dan menahan diri agar bisa berpikir jernih, sehingga tidak terjebak dalam situasi yang semakin panas.
ADVERTISEMENT

2. Mencari Tahu Penyebabnya

Penting untuk mencari tahu penyebab kemarahan atasan. Bisa jadi ada tekanan atau masalah yang tidak diketahui karyawan. Dengan memahaminya, bisa memberikan respons terbaik dan mencari solusi.

3. Meminta Maaf dan Memperbaiki Diri

Jika kemarahan atasan disebabkan oleh kesalahan karyawan, tidak ada salahnya untuk meminta maaf. Mengakui kesalahan dan memperbaikinya adalah bentuk sikap profesional. Hal ini juga menunjukkan bahwa seseorang memiliki kesadaran diri dan berusaha terus berkembang.

4. Berperan Aktif

Berperan aktif di kantor menunjukkan dedikasi dan kerja keras. Atasan akan lebih menghargai kontribusi karyawan, lebih sabar dalam menghadapi situasi, serta memiliki kepercayaan yang lebih baik.

5. Memberikan Selamat Ketika Momen Penting

Momen promosi atau pencapaian tertentu menjadi waktu yang tepat untuk memberikan apresiasi kepada atasan. Ucapan selamat menunjukkan sikap positif dan membantu mencairkan suasana. Selain itu, juga bisa meningkatkan hubungan baik antara karyawan dan atasan.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui dan menerapkan cara yang tepat untuk menghadapi atasan yang temperamental, diharapkan dapat menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif. Menghadapi bos emosional memang memerlukan pendekatan yang hati-hati agar hubungan profesional tetap terjaga dengan baik. (ALF)