5 Cara Menghilangkan Sifat Narsistik yang Tepat

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
9 Februari 2024 20:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi sifar narsis (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi sifar narsis (Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Narsisme adalah sifat yang dapat menghambat hubungan sosial dan pertumbuhan pribadi seseorang. Dengan demikan, saat tahu cara menghilangkan sifat narsistik dapat membantu seseorang untuk memiliki kualitas hubungan sosial yang baik.
ADVERTISEMENT

Cara Menghilangkan Sifat Narsistik

ilustrasi sifat narsis (Pexels)
Dikutip situs yankes.kemkes.go.id, narsistik adalah situasi di mana individu merasa bahwa kepentingan mereka di atas segalanya, mereka sangat membutuhkan perhatian dan pujian berlebihan.
Selain itu, kondisi ini menyebabkan kurangnya empati terhadap orang lain. Gangguan kepribadian narsistik sering kali mengakibatkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja maupun di sekolah.
Berikut ini beberapa cara yang dapat membantu mengatasi sifat narsistik dengan tepat:

1. Menerima Kritik

Seseorang yang narsistik cenderung sulit menerima kritik karena merasa dirinya sempurna dan tidak bisa salah.
Namun, untuk mengatasi sifat narsistik, penting untuk belajar menerima kritik dengan lapang dada.
Memahami bahwa tidak ada yang sempurna dan kritik adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang adalah langkah yang penting.
ADVERTISEMENT

2. Kurangi Menceritakan Kehidupan Pribadi

Orang yang cenderung narsistik sering kali terobsesi dengan dirinya sendiri dan cenderung menceritakan segala hal tentang kehidupan pribadi.
Mengurangi kebiasaan ini dapat membantu mengalihkan fokus dari diri sendiri ke orang lain dan memperkuat hubungan interpersonal.

3. Belajar Mendengarkan Orang Lain

Mendengarkan dengan sungguh-sungguh merupakan kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan empatik.
Orang yang narsistik cenderung kurang mampu mendengarkan karena terlalu terfokus pada diri sendiri.
Dengan belajar mendengarkan orang lain secara aktif, seseorang dapat memperluas pemahaman tentang dunia dan pengalaman orang lain.

4. Lebih Empati kepada Orang Lain

Empati merupakan kemampuan untuk dapat merasakan dan memahami perasaan dari orang lain.
Orang yang narsistik cenderung kurang empati karena terlalu terfokus pada kepentingan dan kebutuhan mereka sendiri.
Dengan melatih empati, seseorang dapat lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan memperkuat hubungan interpersonal.
ADVERTISEMENT

5. Pahami bahwa Orang Lain juga Memiliki Kelebihan

Orang yang narsistik cenderung merasa bahwa hanya dirinya yang istimewa dan memiliki kelebihan yang luar biasa.
Namun, penting untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing.
Dengan mengakui dan menghargai kelebihan orang lain, seseorang dapat membuka diri untuk belajar dan tumbuh sebagai individu yang lebih baik.
Menghilangkan sifat narsistik bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, setiap orang dapat mencapai perkembangan pribadi yang lebih sehat dan membangun hubungan yang lebih bermakna dengan orang lain.
Dengan menerima kritik, mengurangi fokus pada diri sendiri, mendengarkan dengan baik, meningkatkan empati, dan menghargai kelebihan orang lain, seseorang dapat melangkah menuju kehidupan yang lebih berimbang dan memuaskan.