Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Ciri-ciri Trauma Kambuh yang Patut Diwaspadai
17 Januari 2024 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ciri-ciri trauma kambuh dapat dengan mudah dikenali dari adanya reaksi fisik, mental, serta emosional seseorang. Trauma yang tidak ditangani dengan tepat bakal berpengaruh buruk pada kehidupan penderita.
ADVERTISEMENT
Mari simak ciri-ciri trauma kambuh dalam ulasan ini agar lebih memahami langkah penanganan terbaik yang harus diambil.
Mengenal Ciri-ciri Trauma Kambuh
Dalam situs upbk.unp.ac.id, dijelaskan bahwa trauma adalah kondisi yang terjadi akibat peristiwa buruk yang pernah dialami seseorang. Respons individu terhadap berbagai kejadian traumatis tidaklah sama. Hal ini berpengaruh pula terhadap gejala yang muncul.
Umumnya, orang yang mengalami trauma akan berupaya untuk menghindari pengalaman serupa. Mereka enggan bersinggungan lagi dengan berbagai hal memilukan seperti di masa lalu.
Trauma bisa membekas seumur hidup dan membuat orang terpuruk. Kondisi penderita yang tidak segera berkonsultasi atau tak mempunyai akses untuk mendapatkan terapi pun akan semakin memburuk. Mereka kian merasa bersalah hingga membenci diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja ciri-ciri trauma kambuh yang harus diwaspadai? Inilah penjelasan selengkapnya.
1. Ketakutan
Trauma kambuh ditandai dari penderita yang tampak ketakutan dan merasakan kecemasan berlebih. Bukan hanya itu, mereka seolah terus menerus teringat pada peristiwa traumatis tanpa bisa mengendalikannya.
2. Stres
Mereka juga terlihat stres dan tertekan. Penderita seperti hilang arah, tiba-tiba menjadi sangat emosional, dan sedih. Tak jarang para penyandang trauma juga menyalahkan diri sendiri atas segalanya hingga terlalu sensitif pada berbagai hal yang terjadi di sekitar.
3. Konsentrasi Berkurang
Konsentrasi penderita bakal berkurang yang menyebabkan pekerjaan maupun tugas tidak mampu diselesaikan dengan baik. Mereka pun kerap terlihat sangat waspada sebab khawatir terhadap bahaya yang mungkin saja menimpa.
4. Menarik Diri dari Kehidupan Sosial
Kekambuhan pun terlihat dari sikap penderita yang cenderung memilih menyendiri. Mereka akan menarik diri dari kehidupan sosial untuk berpikir sekaligus menenangkan diri. Bahkan orang-orang terdekat pun enggan dijumpai. Jadi, cara terbaik adalah dengan memberi mereka waktu menyendiri dan tidak memaksa bercerita.
ADVERTISEMENT
5. Muncul Reaksi Fisik
Penderita yang traumanya kambuh sering menunjukkan beberapa reaksi fisik. Sebut saja, keringat berlebih, jantung berdetak lebih cepat, gangguan tidur, kelelahan, mual, muntah, pusing, hingga sakit kepala.
Demikian ciri-ciri trauma kambuh yang perlu dipahami. Trauma dapat diatasi dengan berbagai cara seperti berusaha mengakui kesalahan, memaafkan, dan menumbuhkan kembali kepercayaan diri. Fokuslah pada kehidupan saat ini dan sayangi diri sendiri. (DN)