5 Ciri-Ciri Trauma Mendalam dan Cara Mengatasinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2023 17:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri trauma. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri trauma. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Trauma merupakan keadaan yang terjadi pada seseorang akibat kejadian buruk yang pernah dialami. Dengan kata lain trauma adalah respon emosional tubuh terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang mengerikan maupun membahayakan.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri trauma mendalam sebenarnya sangat mudah dikenali dari perilaku si penderita. Seperti apa? Temukan ulasan tentang ciri-ciri trauma mendalam dan cara mengatasinya pada artikel ini.

Ciri-Ciri Trauma Mendalam yang Sudah Lama Terpendam serta Cara Mengatasinya

Ilustrasi ciri-ciri trauma. Foto: Pixabay
Jilan Alfarras dalam bukunya yang berjudul Trauma (Ketika Pengalaman Buruk Tidak Ingin Kita Ulang) membahas bahwa ada beberapa hal yang membuat seseorang tak ingin mengulangnya kembali. Salah satunya adalah trauma.
Sejatinya trauma tak dapat diukur dari peristiwa yang menimpa seseorang. Bisa saja dari beberapa orang yang mengalami kejadian serupa, hanya satu saja yang mengalami trauma.
Lalu, apa yang mendakan seseorang mengalami trauma tersebut? Berikut ciri-ciri trauma mendalam beserta cara mengatasinya.

1. Mengalami Kecemasan Berlebihan

Trauma akibat peristiwa buruk yang pernah dialami seseorang biasanya akan melekat sepanjang hidup. Kecuali bila orang tersebut berniat kuat untuk mengikis traumanya dengan melakukan terapi atau pengobatan khusus. Umumnya para pengidap akan menunjukkan kecemasan yang berlebih ketika dihadapkan pada situasi yang mirip bahkan sama dengan di masa lalu.
ADVERTISEMENT

2. Selalu Merasa Takut

Orang-orang dengan trauma mendalam juga selalu merasa takut, stres, dan berupaya menghindari bermacam hal yang mengingatkan dirinya pada peristiwa traumatis. Tak hanya itu, mereka pun menjadi sangat waspada dan overprotektif pada orang-orang terdekat.

3. Menarik Diri dari Kehidupan Sosial

Rasa malu, sedih, bercampur cemas yang dirasakan sebagai imbas dari kejadian buruk di masa lampau menjadikan pengidap menarik diri dari kehidupan sosial. Ia akan mengurung dirinya, menjauh dari semua orang, sebab merasa lingkungan luar bukanlah tempat yang aman.

4. Merasa Putus Asa

Orang dengan trauma mendalam pun kerap merasa putus asa, merasa bersalah, terlalu sensitif terhadap apapun yang terjadi di sekitarnya, hingga terus menyalahkan diri sendiri. Mereka seakan tidak percaya peristiwa buruk yang dialami. Mereka enggan menerima kenyataan dan berkubang dalam pikiran negatif.
ADVERTISEMENT

5. Cepat Marah

Ketika bertemu dengan orang yang cepat marah atau emosinya meledak-ledak seakan tak terkendali hanya karena hal kecil, bisa jadi dia masih terkurung dalam trauma mendalam. Selain perubahan perilaku, orang yang mengalami trauma juga dapat menunjukkan kebiasaan-kebiasaan tak sehat seperti merokok atau minum alkohol yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.
Demikian ciri-ciri trauma yang lama terpendam. Untuk mengatasi trauma dapat dilakukan dengan terapi psikologi atau psikoterapi, konsumsi obat-obatan sesuai petunjuk dokter.
Bisa juga dilakukan melalui terapi mandiri dengan memulai gaya hidup sehat dan tetap menjaga interaksi sosial. Dengan begitu, penyintas trauma tidak akan merasa sendiri dan selanjutnya mampu memotivasi dirinya untuk cepat bangkit. (DN)