Konten dari Pengguna

5 Ciri Istri Bertahan karena Anak

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
2 Desember 2024 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri istri bertahan karena anak. Sumber: pexels.com/Vidalbalio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri istri bertahan karena anak. Sumber: pexels.com/Vidalbalio
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, mempertahankan pernikahan demi anak dianggap sebagai pilihan yang tepat, meskipun hal itu terasa sangat menyakitkan. Salah satu alasan istri bertahan karena anak adalah agar kondisi mental anak tidak terganggu.
ADVERTISEMENT
Namun, keputusan untuk tetap bertahan dalam pernikahan yang penuh penderitaan justru bisa berisiko bagi kesehatan mental anak saat mereka dewasa. Apakah anak-anak akan tetap merasa bahagia jika mereka melihat orang tua mereka tidak bahagia?

Ciri Istri Bertahan karena Anak

Ilustrasi ciri istri bertahan karena anak. Sumber: pexels.com/Vika Glitter
Mengutip dari buku Pernikahan Menurut Islam, Samsurizal, (2021:24), membangun keluarga harmonis adalah tugas kedua belah pihak dan harus mengerti hak dan kewajiban masing-masing. Baik suami maupun istri harus memiliki sifat pengertian, saling menyayangi, dan menghargai.
Oleh karena itu suami dan istri harus saling bekerja sama membina keluarga harmonis agar hidup bahagia dan bisa mengatasi berbagai permasalahan dalam keluarga. Namun tentu saja hal itu sulit dilakukan karena ada sebagian istri yang tidak bahagia dengan pernikahannya.
ADVERTISEMENT
Namun istri tersebut tidak ingin berpisah karena ada anak. Berikut ini beberapa ciri istri bertahan karena anak walaupun berada di pernikahan yang menyakitkan.

Dampak Bertahan di Pernikahan yang Toksik

Ilustrasi ciri istri bertahan karena anak. Sumber: pexels.com/Pixabay
Memang tidak ada anak yang ingin orang tuanya berpisah namun hal tersebut bisa membahayakan mental anak hingga dewasa. Banyak yang percaya bahwa anak harus tumbuh di keluarga yang utuh walaupun pasangan tidak akur.
ADVERTISEMENT
Hal ini agar anak memiliki kehidupan yang lebih baik. Padahal anak akan menderita karena melihat kedua orang tuanya tidak akur. Anak-anak cenderung meniru apa yang dilihat dari hubungan orang tuanya dan akan mempelajari hal yang salah tentang pernikahan.
Anak yang tumbuh di keluarga tidak akur akan menimbulkan berbagai macam gangguan seperti sulit mengendalikan emosi, mudah marah, dan berpikiran negatif.
Kelima ciri istri bertahan karena anak di atas menandakan bahwa pernikahan tersebut bisa membahayakan mental anak. Bertahan demi anak tidak membuatnya bahagia dan sebaliknya bisa menderita hingga dewasa. (GTA)