Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
5 Contoh Pola Asuh Otoriter yang Perlu Dihindari Orang Tua
4 Agustus 2023 21:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pola asuh otoriter adalah gaya pengasuhan anak yang keras dan ketat. Salah satu contoh pola asuh otoriter adalah orang tua memanfaatkan rasa takut anak untuk mengontrolnya.
ADVERTISEMENT
Taib, Ummah, dan Bun dalam Analisis Pola Asuh Otoriter Orang Tua terhadap Perkembangan Moral Anak menyebutkan bahwa pola asuh otoriter bisa membuat kepercayaan diri anak rendah.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang contoh pola asuh otoriter, baca artikel berikut ini.
Contoh Pola Asuh Otoriter
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pola asuh otoriter adalah gaya pengasuhan anak yang dilakukan dengan mendidik terlalu ketat, sehingga bisa membuat si kecil merasa tertekan.
Adapun sejumlah contoh pola asuh otoriter adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan Rasa Takut Anak
Salah satu contoh pola asuh otoriter adalah orang tua terlalu memanfaatkan rasa takut anak untuk mengontrolnya. Hal ini termasuk salah satu bentuk ancaman terhadap anak.
Akibat dari perilaku ini, anak tentu akan merasa takut dalam berbuat sesuai keinginannya, sehingga dirinya akan mengikuti arahan orang tuanya sekalipun terpaksa.
ADVERTISEMENT
2. Menerapkan Banyak Aturan
Contoh pola asuh otoriter selanjutnya adalah orang tua terlalu menerapkan banyak aturan kepada anak. Bahkan, peraturan tersebut cenderung memberikan banyak batasan kepada anak.
Akibatnya, si kecil pun menjadi tertekan, karena kehidupannya terlalu diatur oleh orang tuanya. Di sisi lain, hal ini bisa menyebabkan anak sulit untuk mendapatkan teman.
3. Bersikap Dingin
Contoh pola asuh otoriter yang lainnya adalah orang tua terlalu bersikap dingin serta kasar kepada anak. Bahkan, orang tua juga sering meneriaki anak serta mengomel kepadanya dibandingkan mendukung setiap keputusan si kecil.
Di sisi lain, orang tua juga enggan mendengarkan anak dan hanya mengutamakan kedisiplinan.
4. Memberi Hukuman Kasar
Contoh pola asuh otoriter selanjutnya adalah orang tua sering memberikan hukuman kasar ketika anak bertindak tidak sesuai dengan keinginannya.
ADVERTISEMENT
Padahal, seharusnya orang tua memberikan perhatian dan peringatan bahwa perbuatan yang dilakukan adalah tindakan tidak terpuji.
5. Tidak Memberi Kesempatan untuk Anak
Contoh pola asuh otoriter yang terakhir adalah orang tua tidak memberikan kesempatan bagi anak untuk berbicara, mengutarakan pendapat, atau membuat pilihannya sendiri.
Sebaliknya, orang tua menuntut anak untuk mengikuti setiap aturan dan perintahnya. Hal ini yang membuat anak memiliki kepercayaan diri rendah.
Demikian sederet informasi mengenai contoh pola asuh otoriter yang perlu diterapkan. [ENF]
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 15 Januari 2025, 23:11 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini