Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
5 Contoh Proyeksi Psikologi dalam Kehidupan Sehari-Hari
2 Februari 2024 22:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proyeksi dipercaya sebagai salah satu mekanisme pertahanan. Contoh proyeksi psikologi bisa sangat bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Simak pembahasan mengenai contoh psikologi proyeksi yang meliputi penindasan dan tuduhan tidak berdasar dalam ulasan di bawah ini.
Contoh Proyeksi Psikologi
Menurut buku Pengantar Psikologi Proyektif karya Diah dan Cahyaning, Freud merupakan psikolog pertama yang coba memberi pengertian pada proyeksi.
Freud mengatakan bahwa proyeksi sebagai proses pelampiasan keluar dorongan, perasaan, dan sentimen yang ada pada individu ke orang lain atau dunia luar sebagai proses defensif yang tidak disadari.
Sementara itu, ahli lain mendefinisikan proyeksi sebagai proses defensif di bawah kekuasaan prinsip kenikmatan. Jadi, disimpulkan bahwa proyeksi adalah mekanisme pertahanan diri.
Contoh proyeksi psikologi menurut Freud dapat dilihat melalui kasus Schreber, seorang penderita paranoid yang memiliki kecenderungan homoseksual.
Karena adanya tekanan bahwa pria tidak boleh mencintai pria saat itu, ia pun mengubah rasa cintanya menjadi benci.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, berikut adalah proyeksi psikologi yang bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Penindasan
Salah satu alasan penindasan atau bullying adalah karena adanya masalah keluarga yang pelik. Hingga akhirnya, orang tersebut mengalihkannya dengan menindas orang lain yang terlihat bahagia.
2. Pola Asuh Salah
Orang tua yang saat kecil mengalami kegagalan mewujudkan mimpi karena berbagai alasan, akhirnya memaksakan mimpinya tersebut pada anaknya di masa kini.
3. Menghina
Banyak orang yang sebetulnya merasa tidak puas dengan penampilannya sehingga membuatnya mengkritik penampilan orang lain, yang sebetulnya mungkin dia inginkan.
4. Mengalihkan Kesalahan
Sebagai contoh adalah seorang anak yang gagal dalam ujian, memilih untuk menyalahkan pihak lain, misal gurunya karena dianggap kurang memberi pengajaran atau temannya karena tidak memberi contekan.
5. Tuduhan Asal
Misalnya pasangan yang sebenarnya terus menerus mengalami hubungan tidak baik. Akhirnya, salah satu dari mereka pun menuduh pasangannya telah berselingkuh.
ADVERTISEMENT
Demikian beberapa contoh proyeksi psikologi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga dikatakan sebagai mekanisme pertahanan yang paling sering dilakukan banyak orang. (SP)