Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
5 Dampak Interaksi Sosial Disosiatif beserta Contohnya
27 Januari 2024 23:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Umumnya, konflik dapat terjadi sebab perbedaan tujuan individu dengan kelompok atau perbedaan kepribadian. Hal ini memunculkan dampak interaksi sosial disosiatif yang bisa merusak suatu hubungan.
Untuk lebih memahami tentang dampak interaksi sosial disosiatif beserta contohnya, simak dalam ulasan berikut ini.
Dampak Interaksi Sosial Disosiatif
Drs. Andreas Soeroso, M.S. dalam buku berjudul Sosiologi 1 SMA Kelas X menjelaskan bahwa interaksi sosial disosiatif merupakan situasi ketika hubungan antar individu maupun kelompok sifatnya tidak seimbang (konfrontatif).
Interaksi sosial disosiatif yang terus berlangsung dapat memunculkan berbagai dampak, sebagai berikut.
1. Ketegangan
Interaksi sosial disosiatif dapat menciptakan ketegangan hingga stres, baik pada individu maupun kelompok yang berkaitan.
Munculnya konflik bisa memicu perasaan cemas, marah, serta tidak nyaman. Hal ini akan memengaruhi kesehatan mental seseorang atau kelompok.
ADVERTISEMENT
2. Hubungan Rusak
Interaksi sosial disosiatif dapat membuat hubungan antar individu atau kelompok menjadi rusak. Adanya konflik yang berkelanjutan mengakibatkan isolasi sosial atau putusnya hubungan bermasyarakat.
3. Muncul Rasa Tidak Saling Percaya
Konflik yang muncul mengakibatkan rasa saling tuduh, curiga, dan membuat antar individu atau kelompok tidak percaya lagi satu sama lain.
Hal ini semakin menyulitkan terjadinya kerja sama serta kesepakatan antar individu atau kelompok di kemudian hari.
4. Muncul Ketidakstabilan
Konflik yang terjadi mengakibatkan ketidakstabilan situasi, baik sosial maupun politik.
Jika terjadi terus-menerus, hal ini bisa memengaruhi stabilitas sosial, terutama yang berkaitan dengan konflik politik dan etnis.
5. Hilangnya Sumber Daya
Adanya konflik bisa menghabiskan sumber daya, karena dalam menangani konflik memerlukan sumber daya. Dampaknya tentu sangat merugikan kelompok, individu, serta masyarakat secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Contoh Interaksi Sosial Disosiatif
Inilah beberapa contoh interaksi sosial disosiatif yang terjadi di masyarakat.
1. Bullying
Fenomena bullying adalah salah satu bentuk interaksi sosial disosiatif yang bisa terjadi pada individu.
Hal ini terjadi saat kelompok atau individu melakukan tindakan mengejek, melukai, dan merendahkan secara fisik atau verbal individu lain.
2. Konflik Antar Kelompok
Konflik yang terjadi antar kelompok bisa terjadi karena perbedaan yang mencolok, misalnya tentang agama, ideologi politik, hingga etnis.
Sebagai contoh, diskriminasi antara ras kulit putih terhadap ras kulit hitam yang terjadi di Amerika Serikat.
3. Orang tua yang Bercerai
Terjadinya perceraian bisa berdampak untuk keberlangsungan kehidupan dalam keluarga tersebut, utamanya bagi anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
Demikianlah informasi tentang dampak interaksi sosial disosiatif dan contohnya. (eK)