Konten dari Pengguna

5 Fakta Anak K-Popers Menurut Psikolog yang Perlu Diketahui

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
10 Maret 2024 23:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak k-popers menurut psikolog. Sumber: anna-m. w/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak k-popers menurut psikolog. Sumber: anna-m. w/pexels.com
ADVERTISEMENT
K-Popers adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang penggemar grup idola asal Korea Selatan. Adapun salah satu fakta anak K-Popers menurut psikolog yang perlu diwaspadai adalah mereka rentan mengalami celebrity wordhip syndrome.
ADVERTISEMENT
Pradiri dan Hartini dalam Entertainment-social Celebrity Worship Syndrome of Female Adolescents using Social-media in Indonesia menyebutkan bahwa celebrity worship syndrome membuat seseorang mengidolakan selebritis secara berlebihan.
Untuk mengetahui berbagai fakta menarik seputar anak K-Popers menurut psikolog, simak penjelasannya di artikel berikut.

Fakta Anak K-Popers Menurut Psikolog

Ilustrasi anak k-popers menurut psikolog. Sumber: Mark Angelo Sampan/pexels.com
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, K-Popers adalah istilah yang merujuk pada penggemar idola K-Pop. Umumnya, hal ini menjadi hobi tersendiri bagi seseorang. Namun, ada pula penggemar K-Pop yang kerap bertingkah berlebihan sehingga mengganggu orang lain di sekiatarnya.
Adapun sejumlah fakta anak K-Popers menurut psikolog yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut. berikut.

1. Kompulsif Membeli Barang

Salah satu fakta anak K-Popers menurut psikolog adalah cenderung kompulsif dalam membeli barang. Sebagaimana diketahui, industri K-Pop mempunyai berbagai aksesoris, seperti album, hingga merchandise.
ADVERTISEMENT
Bagi para penggemar K-Pop yang tidak membatasi dirinya, mereka bisa membeli banyak barang secara terus-menerus tanpa memikirkan manfaat maupun risikonya.

2. Celebrity Worship Syndrome

Fakta anak K-Popers menurut psikolog berikutnya adalah rentan mengalami celebrity worship syndrome. Hal ini membuat seseorang tertarik secara berlebihan dengan kehidupan selebriti.
Pada konsisi yang parah, CWS ini membuat seseorang beranggapan jika idolanya bisa membantunya ketika sedang mengalami kesusahan, hingga menganggapnya mampu menjadi bagian dari keluarganya.

3. Werther Effect

Fakta anak K-Popers menurut psikolog selanjutnya adalah munculnya fenomena werther effect atau disebut juga dengan copycat suidical. Hal ini merupakan tindakan berbahaya ketika seseorang melakukan peniruan tindakan bunuh diri akibat melihat panutannya.
Fenomena tersebut bisa terjadi ketika seorang fans mengalami gangguan mental dan menderita setelah ditinggal oleh sang idola.
ADVERTISEMENT

4. Delusi Erotomania

Fakta anak K-Popers menurut psikolog lainnya adalah rentan mengalami delusi erotomania. Jenis gangguan delusi ini membuat seseorang mempunyai keyakinan tak berdasar jika orang lain telah jatuh jinta kepadanya.

5. Sasaeng Fans

Fakta anak K-Popers menurut psikolog yang terakhir adalah munculnya fenomena sasaeng fans.
Istilah ini merujuk kepada penggemar yang menguntit idolanya sampai melanggar privasi. Fenomena sasaeng banyak terjadi di Korea Selatan. Meski begitu, sebenarnya sasaeng fans ini bisa berasal dari negara mana saja.
Demikian informasi mengenai fakta anak K-Popers menurut psikolog yang perlu diwaspadai. [ENF]