5 Gejala Superiority Complex beserta Cara Mengatasinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
3 Maret 2024 23:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gejala superiority complex. Sumber: Andrea Piacquadio/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gejala superiority complex. Sumber: Andrea Piacquadio/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Superiority complex adalah sikap seseorang yang suka melebihkan kemampuannya atau merasa lebih unggul daripada orang lain. Salah satu gejala superiority complex adalah dirinya tidak mau mendengar pendapat orang lain.
ADVERTISEMENT
Pritchard dalam Superiority Complex menyebutkan bahwa superiority complex adalah suatu sikap seseorang merasa bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar gejala superiority complex, simak selengkapnya di artikel berikut.

Gejala Superiority Complex

Ilustrasi gejala superiority complex. Sumber: Andrea Piacquadio/pexels.com
Superiority complex adalah suatu bentuk mekanisme pertahanan dengan menyembunyikan sikap rendah dirinya. Seseorang yang memiliki sikap superiority complex cenderung meyakinkan diri jika dirinya lebih baik dari orang lain.
Pada umumnya, superiority complex berbeda dari rasa percaya diri. Pasalnya, sikap ini tidak disertai dengan bukti pencapaian, melainkan hanya sebatas upaya untuk menyembunyikan rasa rendah diri seseorang.
Adapun beberapa gejala superiority complex adalah sebagai berikut.

1. Merasa Paling Unggul

Salah satu gejala superiority complex adalah seseorang merasa paling unggul daripada orang lain. Hal ini membuat orang tersebut merasa paling sukses dan berharga. Bahkan tanpa disadari, sikap tersebut justru menimbulkan perasaan insecure.
ADVERTISEMENT

2. Suka Melebih-lebihkan Kemampuannya

Gejala superiority complex selanjutnya adalah suka melebih-lebihkan kemampuannya kepada orang lain. Akibat rasa rendah diri dan tidak ingin kalah dari orang lain, seseorang ingin memperlihatkan bahwa dirinya memiliki kemampuan tertentu yang dikuasai.

3. Mengabaikan Orang yang Mempunyai Kemampuan Lebih Baik

Gejala superiority complex berikutnya adalah seseorang cenderung mengabaikan orang lain yang sebetulnya mempunyai kemampuan lebih baik daripada dirinya. Hal itu karena ingin menghindari situasi yang membuatnya semakin rendah diri.

4. Suka Merendahkan Orang Lain

Gejala superiority complex lainnya adalah dirinya suka merendahkan orang lain. Hal itu bertujuan untuk memperkuat argumennya. Padahal, sikap ini dia lakukan untuk menutupi kekurangan dalam dirinya.

5. Tidak Mau Menerima Pendapat Orang Lain

Gejala superiority complex yang terakhir adalah seseorang tidak mau menerima pendapat orang lain. Hal itu karena perasaan yang dibangun dalam pikirannya adalah dirinya merasa lebih unggul. Nah, hal tersebut yang membuatnya tidak ingin orang lain berkontribusi dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Superiority Complex

Pada dasarnya, sikap superiority complex justru akan membuat seseorang semakin insecure dan rendah diri. Maka dari itu, ketika kamu memiliki sikap ini, sebaiknya segera atasi. Adapun beberapa cara mengatasi superiority complex adalah.
Demikian informasi seputar gejala superiority complex dan cara mengatasinya. [ENF]